Posted on

Musik Mewakili Rasa Kehidupan

Musik mewakili rasa kehidupan

Sejak kecil, ditto memang memiliki hobi bernyanyi. Ibunya merupakan sinden jawa terkenal. Mungkin bakat Ditto didapat dari turunan sang Ibu. Sewaktu kecil, alat musik pertama yang dia bisa mainkan adalah piano. Alat musik turun temurun dari zaman neneknya ia manfaatkan untuk menemaninya dalam bernyanyi. Berbagai perlombaan nyanyi sering ia ikut, tak jarang juga ia memenangkan lomba tersebut. Piala dan piagam penghargaan dipajang rapi di ruang tamu rumahnya. Ditto bukan anak yang aktif bermain diluar bersama teman tetangganya, maklum Ditto tidak suka bermain layang-layang atau bola. Namun sewaktu usia Ditto 13 tahun, ada tetangga baru yang seusia Ditto. Perempuan remaja itu bernama Yoya. Ditto bukan terpaku oleh Yoya, namun lelaki sebelah Yoya yang berjalan membawa gitar klasik. Mendapatkan tetangga baru yang menyukai musik membuat Ditto sangat senang. Keesokan harinya Ditto mencoba memperkenalkan diri ke Yoya, dan lelaki remaja yang waktu itu berjalan disamping Yoya membawa gitar. Lelaki itu adalah kakak Yoya yang bernama Wawan. Usia mereka memang berbeda 2 tahun lebih tua Wawan, karena Yoya dan Ditto seumuran.

Seiring berjalannya waktu, Yoya, Ditto dan Wawan bersahabat. Hingga saat ini usia Ditto 25 tahun, mereka masih bersahabat. Mimpi di Ditto menjadi penyanyi bisa berhasil. Sgala lomba dan usaha tidak pernah berkhianat. Menurut Ditto, musik mewakili rasa kehidupan. Banyak rasa yang dirasa, seperti musik banyak jenis yang ingin kita dengar tergantung musik apa yang kita pilih untuk kita dengarkan. Yoya tumbuh menjadi dokter muda yang baik hati dan memiliki hati tulus. Menjadi dokter pribadi dan konsultan kesehatan Ditto menjadi pekerjaan tambahan Yoya. Mengenal Ditto sejak kecil, Yoya tahu betul bagaimana sifat dan watak Ditto. Sedangkan Wawan, menjadi gitaris pendukung ketika Ditto konser dan manggung. Perlahan Wawan mengumpulkan uang untuk membangun usaha cita citanya memiliki studio musik dan mendirikan les gitar. Kesuksesan Ditto diraih bukan seorang diri, namun banyak orang yang mendukung dan membantu Ditto dalam bermusik, salah satunya adalah sahabat smp Ditto, Kale. Kale kini menjadi orang yang paling Ditto percaya. Saat ini Kale dipercaya Ditto menjadi Manager dan asisten pribadi Ditto. Menjadi sahabat sejak jaman SMP, membuat mereka sudah paham bagaimana karakter dan sifat satu sama lain. Ditto menjadi sahabat yang paling setia menemani Kale disaat susah maupun senang. Ketika Kale diterpa masalah dan perekonomian keluarga Kale menurun, Ditto lah yang membantu Kale untuk bangkit.

Tahun ini merupakan tahun keberuntungan bagi Ditto. Album perdana yang sudah dinantikan bisa lahir ke dunia musik. Lagu-lagu Ditto disukai semua kalangan terutama para remaja dan dewasa. Banyak penggemar yang sudah menantikan album ini. Sebagai manager, Kale mengatur semua jadwal manggung, konser dan merekap hasil penjualan album Ditto yang laris dipasaran. Selain dijual di toko musik, album Ditto juga dijual secara online. Kale sebagai manajer pribadi Ditto yang menghandle penjualan album secara online. Namun suatu saat, ada kendala dalam pengiriman album. Di Tengah jadwal yang padat, Kale bingung dan pusing karena Kale mendapat laporan jika beberapa album sudah 2 minggu dikirim belum sampai juga ke tangan pembeli. Kejadian tersebut ramai di sosial media. Pihak management Ditto meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Mendengar kabar tersebut Yoya memberikan saran kepada Kale untuk menggunakan sistem blockchain untuk memudahkan dalam proses pengiriman. 

Aplikasi SSC dengan sistem blockchain sangat membantu dalam masalah logistik. Aplikasi ini bisa membantu pengiriman dan melacak keberadaan pengiriman ikan secara nyata dan tepat. Data-data dalam SSC juga dijamin kerahasiaannya, jadi tidak ada rasa khawatir yang melanda. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman dapat terlacak secara tepat dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa klik link berikut: www.ssc.co.id

Jadwal yang padat akibat promo album membuat kesehatan Ditto menurun. Ditto memang cuek terhadap kesehatan tubuhnya, dia selalu merasa dirinya kuat. Namun ketika Ditto manggung secara live di salah satu televisi nasional, tiba-tiba Ditto pingsan. Tanpa membuang waktu, Wawan yang saat itu menjadi gitaris pendukung ketika Ditto manggung langsung menelpon Yoya untuk segera datang kesini.

“Ya, Ditto pingsan. Cepat kesini.” Dengan suara panik, Wawan menelpon sang adik.

“Iya Kak, gue lihat di tv langsung. Ini gue udah dijalan kok. Sebentar lagi sampai”. Jawab Yoya dengan tenang.

Yoya memang tahu betul bagaimana kondisi kesehatan Ditto. Kebetulan jarak rumah sakit tempat Yoya bekerja tidak jauh dengan tempat Ditto manggung saat ini. Sesampainya disana, Yoya yang tadinya tenang, menjadi panik karena keadaan Ditto tidak seperti biasanya. Sudah pingsan selama 10 menit, Ditto juga tidak sadarkan diri, selang beberapa menit kemudian Dito…..

Penasaran apa yang akan terjadi dengan Dito? Simak kisah selanjutnya di https://www.aell.co/memang-enak-tapi-jahat/

Posted on

Menikmati Si Enak Dalam Hitungan Detik

Pria itu datang merangkul Reza begitu akrab. Pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat ku, Rian. Rian memang sahabatku, tapi dia juga kenal dekat dengan Reza. Ternyata Rian dan Reza habis melakukan taruhan bola. Taruhan semacam judi buat seru-seruan, kalau aku tau mereka melakukannya sudah pasti jelas akan ku larang. 

“Ngapain sih lo disini? Kok lo tau kalo kita berdua ada disini?” Tanya Reza

“Iya dong, gue bisa mencium keberadaan lo berdua dimana. Mana sini 500.000 lo kan kalah taruhan sama gue.” Jawab Rian.

Reza pun pasrah ditagih uang oleh Rian. Aku juga tidak berhenti untuk menasehati mereka untuk tidak melakukannya ini lagi. Namun namanya lelaki, pasti ada saja jawaban untuk menampiknya.

“Lo bisa nyium keberadaan kita berdua, berarti lo anjing dong”. Saut ku.

Kami bertiga pun tertawa lepas dan bercerita mengenai hari ini. Kami bertiga memang sangat dekat. Aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman anatara aku dan Reza, makanya aku sudah mengenalkan Rian ke Reza ketika kami baru berpacaran. Aku tidak bisa memungkiri, jika Reza juga pernah cemburu dengan Rian karna aku selalu dekat dengannya. Tapi aku selalu berusaha menjelaskan bahwa aku dan Rian hanya sebatas sahabat. 

“Eh sa, gue mau balik ke Bandung nih, mumpung ada waktu libur. Sekalian nengokin orang tua. Lo mau ikut apa engga?” tanya Rian

“Hm kayaknya gue gabisa ikut deh yan, gue mau ke Thailand. Mungkin setelah gue ke Thiland gue mau pulang dulu sehari ke Bandung. Kangen sama Ibu. Gue titip salam ya buat Ibu gue dan Ibu Bapak lo” Jawab ku.

“Oke deh, gue balik duluan ya. Gue kesini mau minta uang taruhan aja buat ongkos kebandung wkwk”. Jawab Rian

“Yeh dasar lo peramal gadungan”. Saut Ku

“Oke yan, hati-hati ya. Uang gajian gue udah melayang aja nih. Salam ya buat Ibu, dan Ibu bapak lo”. Saut Reza

Lambaian tangan dan senyum tipis ku melepas Rian untuk pergi ke bandung seorang diri. Karna hari sudah malam, tak lama Rian pamit pulang, aku dan Reza juga beranjak pergi untuk pulang. Rian memang lelaki yang sangat menyayangi kedua orang tuanya. Walaupun Rian sering menyusahkan kedua orang tuanya dengan tidak lulus kuliah tepat waktu, tapi Rian selalu patuh dan sayang pada orang tuanya. Rian tiba di Bandung sudah larut malam, sesampainya dirumahnya di Bandung, Rian langsung istirahat dan tidur. 

Keesokan harinya, di pagi hari Rian membantu usaha seblak milik orang tuanya di toko. Memiliki 2 cabang seblak di Bandung bukanlah hal yang mudah bagi orang tua Rian. Dibantu oleh Bu Yuli, Ibu dari Lisa seblak Bandung milik orang tua Rian bisa membuka cabang.

“Bu, dapat salam dari Lisa. Ibu sama Bapak juga dapat salam. Maaf katanya belum bisa pulang, karna harus ke Thailand lagi katanya. Mungkin setelah pulang dari Thailand, Lisa akan ke Bandung.” Kata Rian

“Iya a, salam balik ya”. Jawab orang tua Rian.

“Iya a, tadi Lisa juga sudah menelfon Ibu.” Jawab Bu Yuli.

Seblak resep rumahan milik orang tua Rian memang laris di Bandung, bahkan orang tua Rian sudah membuat dalam bentuk kemasan yang bisa dibuat sendiri dirumah. Namun produk tersebut baru bisa dibeli di toko seblaknya saja, belum diperjualbelikan secara luas. Rian memberikan ide untuk menjualkan seblak keluarganya itu secara online. Tapi orang tua Rian menolak karna mereka tidak mengerti cara penggunaan teknologi dalam pengiriman seblak. Selain itu, mereka juga sulit melacak keberadaan pesanan yang akan dikirim. Itulah alasannya mengapa orang tua Rian menolak.

Rian mengenalkan aplikasi SSC dengan sistem blockchain yang bisa membantu dalam proses pengiriman secara mudah dan cepat. Sistem blockchain memiliki sifat aman dan terpercaya. Data-data dalam SSC juga dijamin kerahasiaannya, jadi tidak ada rasa khawatir yang melanda. SSC ini untuk memudahkan dalam proses pengiriman barang tanpa perlu konfirmasi banyak pihak saat dalam keadaan genting. Penggunaan aplikasi SSC juga mudah dan membantu mentrack pengiriman barang sesuai pemesanan dengan informasi yang realtime yang memudahkan penggunanya tau saat barang yang sudah sampai atau belum. Untuk informasi selanjutnya mengenai SSC, klik link berikut untuk selengkapnya www.ssc.co.id

Orang tua Rian merasa sangat terbantu dengan kehadiran SSC dan seblak mereka makin banyak pesanan dari luar daerah. Hanya dalam hitungan detik, semua kalangan bisa menikmati makanan enak khas Bandung yaitu seblak. 4 hari di Bandung, dirasa kurang bagi Rian. Namun Rian harus bekerja untuk mencukupi biaya kuliahnya. Padahal setiap bulannya, uang semester tidak pernah telat dikirimkan oleh kedua orang tuanya. Di tambah dengan uang freelance yang Rian sudah kerjakan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Rian di Jakarta.

“Pak, Bu, Rian pamit ke Jakarta lagi ya.”

“Iya a, hati-hati ya. Kamu kapan lulus a? Apa ada kendala di mata kuliah kamu?” tanya Ibu Rian.

“Engga Bu, doain aja ya Bu secepatnya kok”. Jawab Rian.

“Iya a, ibu sama bapak selalu doain kok”. Jawab Ibu Rian.

“Makasih Bu, pamit ya Bu Pak. Assalamualaikum”. Jawab Rian

“Waalaikumsalam”. Ibu dan Bapak Rian menjawab.

Sering sekali, Rian pulang larut malam tidak tau pergi kemana. Selama pulang malam, Rian pernah memberikan uang dalam jumlah banyak kepada seseorang yang mencurigakan. Untuk apa uang tersebut?…. 

 

Episode 1 ———– to be continue

Posted on

Kejutan Manis Biar Makin Laris

“Clenggg”. Ponsel Putri berdering lagi, yang menandakan bahwa ada pesan masuk. Ternyata pesan tersebut dari Raja.

“Saya lupa bilang, untuk Ibumu bersiap juga ya, karna saya akan bawa rombongan, hehe”. Seperti itu isi pesannya. 

“Untuk apa kami bersiap-siap?”. Putri membalas. Tak berapa lama, Raja membalas pesan singkat dari Putri.

“Nanti kamu juga tau”. Begitu isi balasannya. Putri memutuskan untuk tidak membalasnya lagi, dan menunggu hari yang sudah dijanjikan tiba.

Bu Yuli merupakan pengrajin anyaman pandan dan anyaman rotan di Kepulauan Riau. Menganyam merupakan salah satu tradisi yang masih bertahan di Riau. Kerajinan anyaman dari pandan tidak lagi melulu hanya berupa tikar, topi atau tas sederhana. Ditangan Bu Yuli dan kawan-kawan anyaman pandan bisa dibuat menjadi tas yang cantik dan elegan. Kegiatan tersebut dilakukan Bu Yuli dan kawan-kawan sesama istri nelayan demi mencukupi perekonomian keluarganya dan untuk keperluan adat. Bu Yuli bisa membuat 4-6 anyaman dalam seminggu. Biasanya seminggu sekali, anyaman yang sudah dibuat akan didistribusikan ke pasar untuk dijual. Jika ada pesanan, Bu Yuli dan teman-teman akan fokus mengerjakan pesanan tersebut. Selama menjadi pengrajin anyaman, Bu Yuli tidak pernah mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku. Semua terasa mudah karena dilakukan bersama-sama. 

Selama menjual anyaman, Bu Yuli belum menghadapi kendala yang serius. Namun mereka mengeluhkan dengan sistem pengiriman yang tidak bisa terlacak dan jarak ke pasar yang sangat jauh. Uang yang diterima juga terkadang tidak sesuai dengan jerih payah yang sudah dilakukan. Hasil yang diterima tidak transparan. Mereka hanya bisa pasrah dengan uang yang diberikan oleh pihak penjual di pasar. Uang yang diterima akan dibagi rata kepada 8 pembuat anyaman termasuk Bu Yuli. Dalam kunjungan komunitas kota bulan lalu, Bu Yuli sempat bercerita kepada panitia tentang keluhannya dalam proses pengiriman hasil anyaman. Padahal jika anyaman bisa dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan anyaman asli Riau bisa terjual ke berbagai penjuru Indonesia bahkan dunia.

Tak terasa, hari yang sudah dijadwalkan pun tiba. Raja datang bersama rombongannya dari komunitas kota. Mereka datang disambut hangat oleh desa nelayan. Putri dan Bu Yuli juga sudah bersiap diri sesuai dengan perintah Raja. Hati Putri terasa dag dig dug tak karuan. Raja datang menghampiri Putri yang berdiri sebelahan dengan ibunya.

“Kamu sudah siap, Put?”. Tanya Raja

“Sudah Kak, ada apa ya?” Jawab Putri

“Bantu saya lagi ya, untuk menyebarkan teknologi yang membantu pekerja anyaman disini”.

Ternyata Raja membawa bantuan atas keluhan yang dialami Bu Yuli dan ibu-ibu pengrajin anyaman. Raja datang memperkenalkan aplikasi SSC dengan sistem blockchain yang sudah digunakan para nelayan dalam bekerja menangkap ikan. Sustainable Supply Chain atau yang sering disebut SSC dapat mempermudah segala macam bentuk pekerjaan pendistribusian, dan semua dapat mengaksesnya pada waktu yang bersamaan baik itu produsen, distributor maupun konsumen. Sistem blockchain yang memiliki sifat, Security, Trust, and Traceability, blockchain memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjangkau rantai kerjasama bisnis antara pemasok pengantar dan penerima. 

Aplikasi SSC menjadi solusi permasalahan pendistribusian dan uang hasil anyaman yang terjual bisa terlihat secara real dan transparan. Pembeli yang sudah menanti kedatangan kerajinan anyaman juga dapat mengetahui dimana keberadaan pesanannya yang sedang dikirim secara real time. Aplikasi ini memudahkan para pekerja anyaman kedepannya dalam proses pengiriman barang tanpa perlu konfirmasi banyak pihak. Untuk informasi selanjutnya mengenai SSC, klik link berikut untuk selengkapnya www.ssc.co.id

Putri sangat kagum dengan kehebatan teknologi sistem blockchain. SSC sangat membantu para pekerja anyaman dalam proses pendistribusian secara mudah dan cepat. Keluhan Bu Yuli benar-benar didengarkan dan diwujudkan dengan nyata. Semenjak menggunakan aplikasi SSC, pesanan anyaman meningkat dan sudah menyebar ke penjuru Indonesia, bahkan sudah dikirim ke negara tetangga. Impian yang tadinya dalam angan, sekarang sudah menjadi kenyatan. Kejutan manis yang dibuat Raja dan teman-teman dari komunitas, berdampak pada anyaman yang laris dipasaran. Bukan hanya itu, saat ini pekerja anyaman bertambah dan bisa menambah perekonomian keluarga. Putri sangat berhutang dengan kehadiran komunitas yang datang ke desanya dan membantu perekonomian masyarakat desa. Semenjak perekonomian keluarga Putri meningkat, Putri jadi bisa sekolah dengan layak dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, yaitu perkuliahan. Kebaikan dari orang-orang yang membuat perekonomian Putri meningkat tak menjadikan Putri orang yang sombong dan angkuh. Justru dengan dirinya yang berada, Putri ingin selalu berbagi kepada orang yang membutuhkan. Putri bergabung di komunitas kota yang pernah datang ke desanya. Setiap harinya, komunitas tersebut mencari isu-isu yang bisa dibantu dan ditangani. Kali ini isu yang akan dibahas mengenai pendidikan, mengingat bahwa pendidikan penting untuk masa depan yang berkualitas.

Kesibukan Putri setelah bergabung di komunitas bertambah, namun ia tetap bisa mengatur waktunya untuk ngobrol dan makan malam bersama Ayah dan Ibunya. Ditengah obrolan yang hangat, tiba-tiba terdengar kencang suara orang mengetuk pintu rumah.

“Tokkkk tokkkkk, Selamat Malam”

“Toookkkk tokkkkk tokkk”

Putri bergegas membukakan pintu. Kaget dan takut, itu yang dirasakan Putri.

“Ayah, Ibu… cepet kesini. Ada pihak kepolisian yang mencari Kak Putra” putri berkata sambil gemetar.

Episode 1 ———————- to be continue

 

Posted on

Terimakasih Teknologi, Nelayan Kecil Sangat Diuntungkan

Nelayan adalah kelompok masyarakat yang mendiami dan menggantungkan hidupnya pada sumber daya kelautan dan perikanan. Mereka berprofesi sebagai penangkap dan pembudidaya ikan, sekaligus mengolahnya. Kehidupan dan pendapatan nelayan memang tidak pasti. Para nelayan yang menyambung hidupnya dengan nelayan hanya bisa berusaha dan bekerja keras. Nelayan di Indonesia sangat diperhatikan oleh pemerintah saat ini karena nasib para nelayan masih kekurangan padahal Indonesia memiliki hasil laut yang kaya yang jika dibandingkan dengan daratan, Indonesia memiliki 75% laut dan daratan hanya 25%. Tak jarang nelayan berjuang melawan ombak, angin dan cuaca ekstrim. Hasil yang didapatkannya tidak sebanding dengan upaya keras mereka.

Secara sosial ekonomi, kondisi nelayan Indonesia masih tergolong miskin. Pendapatan mereka bisa dihitung perbulan 1.8juta bahkan kurang. Pak Waluyo merupakan nelayan dari daerah Kalimantan. Ia bercerita jika kehidupan nelayan keras dan penghasilan tidak menentu. “Kalau lagi musim panen, ya banyak. Lagi paceklik, susah, banyak utang. Jadi harus pintar pintar menabung. Hasil yang didapatkan itu akan dipotong dulu untuk biaya bahan bakar dan logistik selama melaut, dikurangi bagian untuk pemilik kapal, dan persentase atau jatah nakhoda. Nah, sisanya dibagi untuk anak buah kapal (ABK) dengan porsi yang berbeda-beda sesuai tugasnya. Rata-rata dalam satu kapal terdapat sekitar 25-35 ABK.”

Hasil laut seperti ikan, kepiting, udang, teripang dan masih banyak lainnya selain untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, juga untuk dijual ke luar negeri. Tentunya hal ini akan membantu perekonomian Indonesia. Maka dari itu nelayan sangat berharga untuk negara kita. Biasanya pelosok Indonesia yang memiliki hasil laut yang memuaskan. Karena daerah yang terpencil, membuat kendala dalam proses pengiriman yang membutuhkan banyak waktu. Transportasi yang sulit menjadi salah satu hambatan dalam proses pengiriman ikan.

Kendala ini seharusnya bisa cepat diselesaikan dengan kemajuan teknologi yang pesat. Apalagi saat ini sudah ada aplikasi yang bisa membantu para nelayan yaitu aplikasi SSC. Penggunaan aplikasi yang mudah bagi nelayan mampu membantu kerja nelayan. Dengan menggunakan teknologi Blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi secara aman dan cepat dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan menjadi lebih mudah dan lebih produktif dalam mencari ikan. Dilengkapi dengan fasilitas Collecting Ship untuk menjemput hasil tangkapannya, nelayan tidak perlu capek-capek untuk menyetor hasil tangkapan. Ia pun bisa menjual ikannya secara langsung ke konsumen tanpa harus melalui pengepul lagi. Pak Waluyo juga dapat dengan mudah melihat data-data untuk menunjang kinerjanya. Pak Waluyo dan teman-teman para nelayan juga mendapatkan laporan laut, lokasi-lokasi yang terdapat banyak ikan dan ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut serta dimudahkan dalam mengurus perizinan kapal dengan adanya aplikasi ini. Setelah ia selesai melaut, hasil tangkapannya juga dapat terdata secara rinci sehingga dapat diketahui berapa keuntungan yang akan didapat olehnya dari hasil tangkapannya tersebut. Seiring dengan hasil tangkapan Pak Waluyo yang semakin banyak, penghasilannya pun juga bertambah dan tentunya ini berkat teknologi ini para nelayan bisa menghasilkan lebih banyak ikan kedepannya. Bukan hanya para nelayan yang sangat terbantu dan senang karena aplikasi SSC ini, keluarga para nelayan juga senang karena uang yang didapat bertambah serta waktu berkumpul bersama keluarga juga turut bertambah.

Aplikasi SSC ini sangat membantu pekerjaan sebagai nelayan, terutama dalam masalah logistik. Apalagi di daerah Kalimantan tempat Pak Waluyo mencari ikan yang sulit terjangkau. Jarak tempuh yang jauh dan transportasi yang tidak mencukupi menjadi kendala. Aplikasi ini bisa membantu pengiriman dan melacak keberadaan pengiriman ikan secara nyata dan tepat. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman dapat terlacak secara tepat dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa klik link berikut: www.ssc.co.id 

 

Posted on

Sekarang, Teman Nelayan Adalah Teknologi

Indonesia memiliki laut yang sangat luas. Sebagai salah satu negara dengan lautan yang luas, perikanan dan kelautan menjadi salah satu perekonomian utama yang menunjang ekonomi Indonesia. Pak Dedy, berprofesi sebagai nelayan ikan tongkol di pulau Natuna. Hidup di pesisir pantai dan bekerja sebagai nelayan merupakan profesi turun temurun dari keluarga. Penghasilan yang tidak menetap, membuat Pak Dedy harus bekerja secara ekstra. Ikan tongkol memang memiliki pasar yang jelas. Apalagi ketika memasuki musim hujan, rata-rata ikan hasil tangkapan Pak Dedy akan meningkat. Namun, jika memasuki musim panas atau kemarau, biasanya ikan tongkol sulit didapat. Pak Dedy akan beralih menangkap ikan kembung untuk menyambung perekonomian keluarganya.

Setiap harinya, pada pagi hari Pak Dedy dan teman-temannya mulai mencari ikan dilaut. Biasanya mereka berangkat pada jam 08.00 dan pulang pada jam 17:00 atau jam 20:00 tergantung dari hasil tangkapannya, jika dirasa sudah cukup banyak maka mereka semua akan pulang lebih awal. Tidak banyak waktu yang dihabiskan untuk berkumpul atau sekedar makan malam bersama keluarga. Kesedihan dirasakan oleh Pak Dedy dan teman-teman nelayan lainnya karena tidak bisa mengikuti tumbuh kembang sang anak. 

Pak Dedy dan teman-teman biasa menangkap ikan tongkol dengan menggunakan jaring. Sebelum berangkat ke laut lepas, Pak Dedy dan teman-teman menyiapkan segala keperluan. Pak Dedy berkata “Kehidupan nelayan memang keras, mencari ikan dilaut seharian tak selalu membuahkan hasil. Pernah kami seharian tidak mendapatkan ikan satupun. Tak ada niatan untuk berganti profesi, karna nelayan merupakan profesi turun temurun dan kami semua sudah mengetahui ilmu nya.”

Jika gelombang tinggi datang, peruntungan memanen ikan tongkol berpeluang besar. Walaupun tidak menutup kemungkinan jika melaut pada gelombang tinggi akan beresiko besar perahu atau kapal yang mereka tumpangi hancur atau jatuh. 

Bu Purwa pernah bercerita, saat itu gelombang sedang tinggi-tingginya. Sudah hampir larut malam, Pak Dedy belum pulang juga. Khawatir dan cemas dirasakan. Tidak ada jaminan kesehatan bagi para nelayan. Beruntungnya tak selang beberapa saat Pak Dedy pulang kerumah dalam keadaan lelah. Karna merasa sedih dan kasihan dengan perjuangan Pak Dedy sebagai kepala rumah tangga demi kondisi perekonomian meningkat, Bu Purwa mencari tau bantuan-bantuan yang sekiranya bisa meringankan keluarganya. Bu Purwa mendapatkan informasi dari paguyuban keluarga nelayan tentang aplikasi nelayan Ledgernow.  Dengan menggunakan teknologi blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan seperti Pak Dedy menjadi lebih mudah dan cepat. 

Selain itu dengan menggunakan sistem SSC semua bisa terintegrasi dengan baik.  Pak Dedy juga bisa melihat laporan laut yang akan ditujunya serta titik-titik dimana lokasi yang terdapat banyak ikan. Ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut seperti mendata awak kapal, persediaan logistik di kapal dan bahkan bahan bakar yang akan dipergunakan. Dengan menggunakan kolaborasi rantai pasokan di system SSC semua pihak bisa mendapatkan informasi yang sama secara real time. Sistem ini juga mempunyai berbagai macam keunggulan seperti dapat melacak keberadaan ikan yang sedang dikirimkan oleh pendistribusi jadi baik nelayan ataupun konsumen yang sudah menanti kedatangan ikan tersebut dapat mengetahui dimana keberadaan ikan yang sedang dikirim secara real time itu. Dengan begini nelayan dapat berkembang lebih maju dan juga makin sejahtera. 

Pak Dedy juga bisa mengetahui jenis-jenis ikan yang ia tangkap karena sudah memiliki data tentang potensi jenis-jenis ikan yang ada di lautan. Dengan sistem blockchain SSC, Pak Dedy dan kawan-kawan sagat terbantu. Bukan hanya para nelayan yang senang, keluarga nelayan juga merasakan kemudahannya. Semakin banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman ikan dapat terlacak secara real time dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat.

Sekarang keluarga nelayan sudah bersahabat dengan kemajuan teknologi, karena kemudahan tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga nelayan. Info selengkapnya tentang supply sistem blockchain SSC klik https://ssc.co.id

Posted on

Untung Berlipat, Berkat Kemudahan Teknologi

Mie instan sangat digemari oleh banyak kalangan dan segala jenis usia. Selain praktis, mie instan juga dikenal enak, mudah didapat dan harga ekonomis. Cara memasak yang mudah, membuat mie instan banyak disukai masyarakat era sekarang yang tidak suka ribet dan tidak memiliki banyak waktu. Mie instan bahkan sudah mendunia. Di setiap supermarket pasti menjual mie instan. Namun jika dilihat dari segi kesehatan, mie instan sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Banyak bahan pengawet yang ada didalamnya. Bumbu-bumbu yang dipakai juga tidak baik untuk perkembangan otak. Bahkan mie instan bisa menyebabkan obesitas. Mie instan juga dinilai lamban dalam proses pencernaan di tubuh. Yang paling mengerikan, mie instan bisa menyebabkan kanker.

Melihat fenomena tersebut, Bu Mini menciptakan mie sehat yang aman dikonsumsi, terutama untuk anak kecil. Apalagi Bu Mini memiliki anak kecil yang gemar makan mie instan dan tak ingin jika anaknya menerima dampak buruk jika banyak mengkonsumsi mie instan. Untuk itu, Bu Mini mencetuskan ide tersebut. Menjual dengan harga yang terjangkau serta menggunakan bahan-bahan alami, mie instan sehat banyak diserbu semua kalangan. Saat ini mie instan sehat menyebar ke berbagai penjuru Indonesia, bahkan sudah dikirimkan ke negara tetangga. Karena tidak menggunakan bahan pengawet berbahaya, produk mie instan sehat milik Bu Mini tidak bisa tahan lama. Saat itu pengiriman mie instan sehat sedang diserbu pembeli. Banyak pesanan yang datang dari daerah terpencil dan negara tetangga. Saat dilakukan pengiriman, ternyata ada salah satu pembeli yang protes karena sudah 2 bulan pesanannya tak kunjung datang. Bu Mini berusaha menenangkan pembeli dan menghubugi pihak jasa kirim. Namun ketika ia menghubungi pihak jasa kirim, ia tidak mendapatkan jawaban pasti.  Bu Mini tidak bisa melacak keberadaan mie instan sehat yang sudah dikirimkan. Sebulan kedepan mie instan tersebut sudah sampai ke tangan pembeli dalam keadaan sudah tidak layak untuk dimakan. Beruntungnya pihak pembeli tidak marah, ia hanya meminta ganti rugi dengan sejumlah uang yang sudah dibayarkan ke Bu Mini.

Kerugian didapat, serta pembelajaran agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Bu Mini sering mencari tahu tentang pengiriman yang cepat, tepat dan jelas. Setelah membaca artikel yang tersebar di internet, Bu Mini tertarik dengan aplikasi supply berbasis blockchain. Sebelumnya Bu Mini tidak paham mengenai blockchain, karena sangat asing didengar. Sistem blockchain memiliki sifat, Security, Trust, and Traceability. Blockchain memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam menghubungkan antara penjual dan pembeli. Banyak keunggulan yang didapat jika menggunakan sistem blockchain salah satunya adalah Bu Mini bisa melacak keberadaan produk kirimannya. Aplikasi inilah yang dibutuhkan para pebisnis seperti Bu Mini agar tidak mengalami kerugian lagi. Penggunaan yang mudah dan cepat sangat membantu Bu Mini dalam proses pengiriman. Apalagi karyawannya saat ini juga terhitung tidak banyak, dengan menggunakan SSC maka proses pengiriman sampai ke tangan pembeli akan sangat terbantu.

SSC adalah aplikasi berbasis blockchain yang diperuntukkan kepada pebisnis era modern yang menggunakan kecanggihan teknologi. SSC membantu melacak pengiriman barang sesuai pesanan dengan informasi yang tepat serta memudahkan penggunanya tau saat barang yang sudah sampai atau belum tanpa perlu menghubungi pihak jasa kirim terkait. Bu Mini juga tidak perlu membawa produknya ke pihak pengirim, hanya dengan mengontrol pesanan dirumah, mau dikirim kemudian pesanan kan dijemput dari rumah oleh petugas. Kemudahan teknologi dimanfaatkan secara maksimal oleh Bu Mini untuk memudahkan proses pengiriman dan tidak memakan banyak waktu. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat Bu Mini memiliki waktu lebih bersama sang anak.

Perkembangan teknologi ini sangat memudahkan penggerak ekonomi bisnis Indonesia agar lebih maju. Dengan menggunakan sistem blockchain yang memiliki sifat aman dan terpercaya. Data-data dalam SSC juga dijamin kerahasiaannya, jadi tidak ada rasa khawatir yang melanda. Setelah menggunakan SSC, mie instan sehatnya makin laris bahkan sudah dikirimkan ke penjuru Eropha. Mie instan sehatnya semakin dikenal di seluruh dunia berkat penggunaan aplikasi SSC. Untuk informasi selanjutnya mengenai SSC, klik link berikut untuk selengkapnya www.ssc.co.id

Posted on

Nelayan Teripang

Adit, Gilang dan Sarah yang sedang berlibur di Maluku, mereka dibuat terkagum dengan keindahan pantai-pantai dan wisata alam di Maluku yang masih sangat indah dan alami. 

Liburannya mereka kali ini ditemani oleh tante Sri, tantenya Sarah yang sudah tinggal di Maluku sejak lama mengikuti suaminya dinas. Liburan mereka tidak merasa risih meskipun ditemani oleh tante nya Sarah, karena tante Sri yang masih berjiwa muda dan sangat asik untuk diajak berbicara dan jalan-jalan. 

Tante Sri bahkan banyak mengajak mereka ke lokasi-lokasi yang terpencil yang memang jarang dikunjungi wisatawan luar. Selain lokasi wisata mereka juga diajak mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah dan wisata kuliner Maluku. Banyak hal yang mereka pelajari dari perjalanan mereka kali ini ke Maluku. Salah satunya adalah hewan laut yang memiliki banyak manfaat bernama Teripang. Jarang sekali mereka mendengar jenis hewan laut satu ini apalagi melihatnya secara langsung. Memang terlihat menjijikan namun rasanya cukup nikmat dan yang lebih utama adalah kandungan gizi Teripang yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. 

Tante Sri adalah salah satu konsumen setia Teripang, ia selalu memesan Teripang langsung ke nelayan. Kebetulan sekali Adit, Gilang dan Sarah juga diajak ikut mengunjungi nelayan Teripang. Disana mereka bertemu dengan beberapa nelayan Teripang, sambil menunggu tante Sri membeli ikan dan Teripang, Adit, Gilang dan Sarah banyak berbicara dengan para nelayan disana. Adit yang penasaran dengan alasan harga Teripang yang mahal menanyakan kepada salah satu nelayan disana, ternyata harga Teripang yang mahal dikarenakan jumlah nelayan Teripang yang sangat sedikit, karena jumlah pembeli yang sedikit banyak nelayan yang menyerah untuk mencari Teripang, karena rintangan dalam menangkap Teripang cukup sulit, mereka harus menyelam ke dasar laut untuk mencari teripang-teripang tersebut. 

Ternyata yang banyak membeli teripang-teripang mereka adalah orang-orang kaya yang memang paham betul dengan khasiat teripang ini bagi kesehatan mereka, dan juga beberapa pesanan dari luar negeri. 

Namun kendala mereka adalah masih sulitnya terhubung dengan para pembeli, dimana para nelayan-nelayan masih belum paham betul dengan penggunaan teknologi dalam memasarkan hasil tangkapan mereka, salah satunya teripang. Pak Zaki, adalah salah satu nelayan Teripang, ia sangat berharap banyak masyarakat dapat mengenal jenis hewan laut Teripang ini atau bantuan pemerintah dalam memberikan perhatian bagi nelayan-nelayan teripang ini untuk dapat berkembang. Sangat disayangkan Indonesia adalah salah satu wilayah yang penghasil teripang. Namun tidak banyak masyarakat yang tertarik dengan hewan laut satu ini, karena kurangnya pengetahuan. 

Gilang menyarankan kepada nelayan disana untuk ikut bekerjasama menggunakan teknologi LedgerNow yang dapat membantu nelayan lebih mudah dipertemukan dengan konsumen atau supplier yang akan memudahkan mereka untuk mengirimkan hasil tangkapan mereka. LedgerNow yang menggunakan sistem berbasis blockchain yang memudahkan nelayan dalam mengirimkan hasil tangkapan teripang mereka menggunakan sistem aplikasi yang secara otomatis mencatat segala data yang tersimpan dengan aman dan pelacakan pengiriman yang secara transaparan dapat di lacak secara real-time. Klik link berikut untuk informasi selengkapnya www.ssc.co.id 

Gilang yang juga melihat kehidupan nelayan yang masih jauh dari kesejahteraan karena sulitnya mengembangkan hasil tangkapan mereka untuk dijual ke kota-kota lainnya. Pak Zaki sebagai nelayan Teripang sangat berharap teknologi LedgerNow ini dapat membantu penjualan teripangnya menjadi lebih mudah, dan banyaknya nelayan yang ikut tertarik untuk mengkonsumsi teripang.  Dengan meningkatnya pemesan teripang ini akan dapat menimbulkan minat nelayan untuk mencari teripang menjadi lebih besar. Teripang ini adalah hewan laut yang sangat bergizi dibanding hewan laut lainnya, sangat disayangkan masyarakat Indonesia masih kurang paham dengan khasiat Teripang. LedgerNow juga membantu konsumen dapat memilih kualitas Teripang dengan harga yang sesuai, FLAX salah satu platform blockchain yang dapat membantu memudahkan memilih jenis Teripang dan menentukan harga dengan adil. Klik link berikut untuk informasi penggunaan FLAX secara lebih lanjut www.ledgernow.com 

Posted on

Maluku’s Sea Cucumber Delicacy

Entering the holiday season Adit, Gilang, and Sarah spend their vacation to visit  the island of Ambon. According to them Ambon Island is rarely used as a tourist choice for the people, and they want to visit it to feel a more challenging vacation. 

On Ambon Island, Adit, Gilang and Sarah lived in the house of Sarah’s aunt who had been living there for a long time in Ambon following her husband. By using accommodation from his aunt, their vacation budget becomes more efficient. Auntie Sri is often visiting tourist attractions in Maluku, so that their vacation becomes easier by following the recommendations places from auntie Sri. Mostly aunty Sri recommend a lot of beaches that are still very beautiful to visit but also very aesthetic to take pictures. In fact, they have to make a long list of trips to visit all the tourist recommendations. 

In addition to tourist sites, the thing that is highly anticipated is to try the sea cucumber culinary cuisine that is rarely recognized by the city community. Sea cucumber is a marine animal that looks worm-like but turns out to be very good for health. Aunt Sri said that city children should taste these foods to prevent diseases from junk food which is often consumed. 

The first time they saw the shape of Sea Cucumbers, they were frightened and disgusted with this one animal. The shape is indeed very unpleasant, but who would have thought if it has been processed properly will create extraordinary tastes. Aunty Sri indeed often ordered Sea cucumbers for her and her family for daily consumption, so they too tasted this one sea animal. 

Aunt Sri is a housewife, so she is diligent in making delicious new recipes. This time he served stir-fried sea cucumbers, and fatty vegetable sea cucumbers, in fact many other dishes he prepared, but the main menu served was processed sea cucumber food. Aunt Sri is very eager to wait for the response of Adit, Gilang and Sarah for their first try of sea cucumbers. 

Sarah was initially hesitant to taste it, she was still shadowed by the shape of the Sea Cucumber before. Adit who felt reluctant to the spirit of auntie Sri who had bothered to serve food immediately tried to taste stir-fried sea cucumbers with a spoonful of rice. Adit’s response turned out to be unexpected by his two friends, he immediately took many sea cucumbers into his plate, he suggested his friend to taste it without imagining its shape. Adit said that sea cucumbers do not have a disgusting distinctive taste, the texture is like a mushroom that is chewy and delicious coupled with spices stir cooking aunt Sri. Gilang and Sarah ventured to taste the sea cucumbers, and it is true what Adit said, the sea cucumbers did not have a disgusting texture, even very delicious to eat with hot rice and spices aunt Sri’s cooking. Seeing their response, Aunty Sri was proud that they like it, she even asked them to add as much rice as possible. 

Aunty Sri told them that this Sea Cucumber is quite expensive, this weird marine animals has a fantastic price, it can even reach millions of rupiah for a kg. Adit, Gilang and Sarah were shocked by the price mentioned by Aunty Sri, for this type of animal turned out to have a fairly expensive price and Aunty Sri still wanted to buy it. 

It turned out that the reason aunt Sri who wanted to buy this marine animal was because of the benefits contained in this Sea Cucumber. Sea cucumbers, which have a variety of nutritional content, can even prevent cancer and make the skin look young. Aunt Sri has been consuming this sea cucumber for quite a long time, it is only natural that her family is rarely affected by a serious illness, and the fact that Aunt Sri’s skin is radiant even though she lives in a coastal area. Sarah also searched for the nutritional content of sea cucumbers through Google, and indeed sea cucumbers contain various kinds of nutrients that are rarely owned by other marine animals. 

Aunty Sri really hopes that the city community should also taste these marine animal, seeing the number of young people who are susceptible to disease. Gilang want to help spread the sea cucumbers to the city, his father who worked in the blockchain-based supply chain technology so that it would be easier for fishermen to connect with consumers in the city. 

Ledgernow with blockchain-based technology provides facilities for sea cucumber fishermen to process sea cucumbers using modern technology that makes it more hygienic and easier. Sea cucumbers are processed properly will maintain the quality of the nutritional content of sea cucumbers which will be very good to consume. These good quality sea cucumbers will later be sold to consumers with the help of blockchain technology that makes it easy for consumers to order these quality sea cucumbers through LedgernowLedgernow helps maintain the quality of sea cucumbers properly to be accepted by consumers freshly. Delivery of goods uses a blockchain technology system where the data will be stored automatically and can be monitored in real-time with secure data security. Ledgernow supports the welfare of fishermen in developing the economy of Indonesian and the development of fishermen’s economy. Click the following link for more information on www.ledgernow.com 

Posted on

Kenikmatan Teripang Maluku

Memasuki musim libur Adit, Gilang, dan Sarah menghabiskan waktu liburan mereka untuk mengunjungi wisata di Pulau Ambon. Menurut mereka Pulau Ambon ini jarang dijadikan pilihan wisata bagi masyarakat, dan mereka ingin mengunjunginya untuk merasakan liburan yang lebih menantang. 

Di Pulau Ambon, Adit, Gilang dan Sarah tinggal rumah tante Sarah yang sudah lama merantau hidup di Ambon mengikuti suaminya yang dinas. Dengan menggunakan akomodasi dari tantenya, budget liburan mereka menjadi lebih hemat. Tante Sri memang cukup senang untuk bermain mengunjungi wisata-wisata di Maluku ini, sehingga liburan mereka menjadi lebih mudah dengan mengikuti rekomendasi-rekomendasi lokasi wisata dari tante Sri.

Tante Sri banyak merekomendasikan pantai-pantai yang masih sangat indah untuk di kunjungi, dan juga sangat estetik untuk berfoto-foto ria. Bahkan kita harus sampai membuat list perjalanan yang panjang untuk mengunjungi semua rekomendasi wisatanya. 

Selain lokasi wisata, hal yang sangat dinanti-nantikan adalah mencoba masakan kuliner timun laut yang jarang dikenali oleh masyarakat kota. Timun laut atau nama lain Teripang ini adalah hewan laut yang terlihat seperti ulat besar namun ternyata sangat baik untuk kesehatan. Tante Sari mengatakan anak kota harus mencicipi makanan ini untuk mencegah penyakit-penyakit dari makanan junk food yang sering dikonsumsi. 

Pertama kalinya mereka melihat bentuk Teripang, mereka ketakutan dan jijik dengan hewan satu ini. Bentuknya memang sangat tidak menyenangkan, namun siapa sangka jika sudah diolah dengan baik akan menciptakan cita rasa luar biasa. Tante Sri memang sering memesan Teripang untuk ia dan keluarganya konsumsi sehari-hari, dengan begitu mereka pun ikut mencicipi hewan laut satu ini. 

Tante Sri merupakan ibu rumah tangga, sehingga ia rajin membuat resep-resep masakan baru yang nikmat. Kali ini ia menyajikan Teripang tumis, dan Teripang sayur lemak, sebenarnya banyak masakan lainnya yang ia sajikan, namun menu utama yang disajikan adalah makanan olahan Teripang. Tante Sri sangat semangat menunggu respon Adit, Gilang dan Sarah untuk mereka mencoba Teripang pertama kalinya. 

Sarah awalnya ragu-ragu untuk mencicipinya, ia masih terbayang-bayang bentuk Teripang sebelum dimasak. Adit yang merasa segan dengan semangat tante Sri yang sudah repot-repot menyuguhkan makanan langsung mencoba mencicipi Teripang tumis dengan sesendok nasi. Respon Adit ternyata tidak diduga oleh kedua temannya, ia langsung mengambil banyak Teripang kedalam piringnya, ia menyarankan temannya untuk mencicipinya tanpa membayangkan bentuknya. Adit mengatakan Teripang tidak memiliki rasa khas yang menjijikan, teksturnya yang seperti jamur yang kenyal dan nikmat ditambah dengan bumbu tumisan masakan tante Sri. Gilang dan Sarah memberanikan diri ikut mencicipi Teripang tersebut, dan memang benar yang Adit katakan, Teripang nya tidak memiliki tekstur menjijikan, bahkan sangat nikmat dimakan dengan nasi panas dan bumbu masakan tante Sri. 

Melihat respon mereka tante Sri bangga dengan hasil olahan makanannya tidak mengecewakan, ia bahkan menyuruh mereka menambah nasi sebanyak mungkin. 

Tante Sri mengatakan kepada mereka jika Teripang ini cukup mahal harganya, meskipun bentuknya yang menjijikan ia memiliki harga yang fantastis, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah untuk perkilonya. Adit, Gilang dan Sarah bersama kaget dengan harga yang disebutkan tante Sri, untuk jenis hewan seperti ini ternyata memiliki harga yang cukup mahal dan tante Sri masih saja ingin membelinya. 

Ternyata alasan tante Sri yang ingin membeli hewan laut satu ini adalah karena khasiat yang dikandung Teripang ini. Teripang yang memiliki berbagai kandungan gizi ini bahkan dapat mencegah kanker dan membuat kulit menjadi awet muda. Tante Sri memang sudah cukup lama mengkonsumsi Teripang ini, wajar saja keluarganya jarang sekali terkena penyakit serius, dan kulit tante Sri yang berseri meskipun ia tinggal di daerah pantai. Sarah juga mencari kandungan gizi Teripang melalui google, dan memang Teripang mengandung berbagai macam gizi yang jarang dimiliki hewan laut lainnya. 

Tante Sri sangat berharap masyarakat kota juga harus mencicipi Teripang ini, melihat banyaknya anak muda yang mudah terserang penyakit. Gilang sangat ini membantu penyebaran Teripang ini ke kota, kebetulan ayahnya yang bekerja dibidang teknologi supply chain berbasis blockchain sehingga akan lebih mudah bagi nelayan terkoneksi dengan konsumen di kota. 

Ledgernow yang berbasis teknologi blockchain memberikan fasilitas kepada nelayan teripang dalam mengolah teripang menggunakan teknologi modern yang memudahkan nelayan dalam mengolah teripang menjadi lebih higienis dan mudah. Teripang yang diolah dengan baik akan menjaga kualitas kandungan gizi teripang yang akan sangat baik untuk dikonsumsi. Teripang dengan kualitas yang baik ini yang nantinya akan dijual kepada konsumen dengan bantuan teknologi blockchain yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk memesan teripang-teripang berkualitas ini kepada nelayan berkualitas melalui Ledgernow. Ledgernow membantu menjaga kualitas teripang dengan baik untuk dapat diterima konsumen secara segar. Pengiriman barang menggunakan sistem teknologi blockchain yang mana datanya akan tersimpan secara otomatis dan dapat terpantau secara realtime dengan keamanan data yang terjaga. Ledgernow mendukung kesejahteraan nelayang teripang dalam membangun ekonomi nelayan-nelayan Indonesia dan perkembangan ekonomi nelayan. Klik link berikut untuk informasi lebih lengkapnya www.ledgernow.com 

Posted on

The Healthy Underwater Animals

There are still many who are unfamiliar with one of these marine animals, sea cucumbers. As Sarah and Nadin experienced during a visit to Julian’s restaurant, it was the first time they tasted this sea animal. Sea cucumbers are one of the marine animals that live in the bottom of the sea, sea cucumbers are rare in the fish market. Many people believe that sea cucumbers are disgusting animals because of their large caterpillar shape. But who would have thought Sea cucumbers are one of the sea animals that have many health benefits. With the right processed Sea cucumbers will be an excellent source of nutrition for human health. Sea cucumbers have low calorie levels so it is very good for consumption for those on a diet. Besides low calorie Sea cucumbers also contain various vitamins such as vitamins A, B2, B3, and high in protein content and antioxidant levels compared to other species which would be very good for daily consumption. By consuming sea cucumbers everyday will make the stomach become full faster because of the high protein content of these sea cucumbers. Sea cucumber protein content is also good for lowering low blood pressure and strengthening bones. Sea cucumbers are also often used as Chinese medicine, because of the nutritional properties they contain. 

Sea cucumbers contain phenols and antioxidant flavonoids which are efficacious for reducing inflammation or inflammation of the body, the nutritional content of sea cucumbers can also be useful as antitumor and antifungal. Sea cucumber content is not playing games, by consuming sea cucumbers can provide many abundant properties for health. 

To consume sea cucumbers themselves are still a little difficult to obtain because of the lack of public interest and lack of knowledge about the efficacy of sea cucumbers. Sea cucumbers are usually consumed raw or dried and can also be mixed with other types of food to create diverse tastes. In Indonesia, each sea cucumber is very rare, it is very difficult to get this type of marine animal because there is still little interest in sea cucumber cultivation in Indonesia. Sea cucumber populations are found in the Pacific Ocean. Sea cucumbers themselves are often consumed by people in Asia and the Middle East. 

With the help of the interest of sea cucumber cultivation, fisherman will be able to improve the welfare of the seafront community. Sea cucumbers which are rich in nutritional content and abundant properties for health will certainly be in great demand for the city community. Seeing now the difficulty for the city community to consume foods with high protein content due to the difficulty of supply of fresh fish. LedgerNow is here to help Sea Cucumber farmers connect with consumers more easily. Consumers can easily understand the purchase of sea cucumbers at real time prices without the hassle of visiting Teripang sales locations (which are still difficult to reach). LedgerNow with a blockchain-based system makes it easy for suppliers to order sea cucumbers directly to fishermen with prices that are tailored to best quality, and a real-time ordering process. Click the link for further approval https://www.ssc.co.id/