Posted on

Kejutan Manis Biar Makin Laris

“Clenggg”. Ponsel Putri berdering lagi, yang menandakan bahwa ada pesan masuk. Ternyata pesan tersebut dari Raja.

“Saya lupa bilang, untuk Ibumu bersiap juga ya, karna saya akan bawa rombongan, hehe”. Seperti itu isi pesannya. 

“Untuk apa kami bersiap-siap?”. Putri membalas. Tak berapa lama, Raja membalas pesan singkat dari Putri.

“Nanti kamu juga tau”. Begitu isi balasannya. Putri memutuskan untuk tidak membalasnya lagi, dan menunggu hari yang sudah dijanjikan tiba.

Bu Yuli merupakan pengrajin anyaman pandan dan anyaman rotan di Kepulauan Riau. Menganyam merupakan salah satu tradisi yang masih bertahan di Riau. Kerajinan anyaman dari pandan tidak lagi melulu hanya berupa tikar, topi atau tas sederhana. Ditangan Bu Yuli dan kawan-kawan anyaman pandan bisa dibuat menjadi tas yang cantik dan elegan. Kegiatan tersebut dilakukan Bu Yuli dan kawan-kawan sesama istri nelayan demi mencukupi perekonomian keluarganya dan untuk keperluan adat. Bu Yuli bisa membuat 4-6 anyaman dalam seminggu. Biasanya seminggu sekali, anyaman yang sudah dibuat akan didistribusikan ke pasar untuk dijual. Jika ada pesanan, Bu Yuli dan teman-teman akan fokus mengerjakan pesanan tersebut. Selama menjadi pengrajin anyaman, Bu Yuli tidak pernah mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku. Semua terasa mudah karena dilakukan bersama-sama. 

Selama menjual anyaman, Bu Yuli belum menghadapi kendala yang serius. Namun mereka mengeluhkan dengan sistem pengiriman yang tidak bisa terlacak dan jarak ke pasar yang sangat jauh. Uang yang diterima juga terkadang tidak sesuai dengan jerih payah yang sudah dilakukan. Hasil yang diterima tidak transparan. Mereka hanya bisa pasrah dengan uang yang diberikan oleh pihak penjual di pasar. Uang yang diterima akan dibagi rata kepada 8 pembuat anyaman termasuk Bu Yuli. Dalam kunjungan komunitas kota bulan lalu, Bu Yuli sempat bercerita kepada panitia tentang keluhannya dalam proses pengiriman hasil anyaman. Padahal jika anyaman bisa dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan anyaman asli Riau bisa terjual ke berbagai penjuru Indonesia bahkan dunia.

Tak terasa, hari yang sudah dijadwalkan pun tiba. Raja datang bersama rombongannya dari komunitas kota. Mereka datang disambut hangat oleh desa nelayan. Putri dan Bu Yuli juga sudah bersiap diri sesuai dengan perintah Raja. Hati Putri terasa dag dig dug tak karuan. Raja datang menghampiri Putri yang berdiri sebelahan dengan ibunya.

“Kamu sudah siap, Put?”. Tanya Raja

“Sudah Kak, ada apa ya?” Jawab Putri

“Bantu saya lagi ya, untuk menyebarkan teknologi yang membantu pekerja anyaman disini”.

Ternyata Raja membawa bantuan atas keluhan yang dialami Bu Yuli dan ibu-ibu pengrajin anyaman. Raja datang memperkenalkan aplikasi SSC dengan sistem blockchain yang sudah digunakan para nelayan dalam bekerja menangkap ikan. Sustainable Supply Chain atau yang sering disebut SSC dapat mempermudah segala macam bentuk pekerjaan pendistribusian, dan semua dapat mengaksesnya pada waktu yang bersamaan baik itu produsen, distributor maupun konsumen. Sistem blockchain yang memiliki sifat, Security, Trust, and Traceability, blockchain memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjangkau rantai kerjasama bisnis antara pemasok pengantar dan penerima. 

Aplikasi SSC menjadi solusi permasalahan pendistribusian dan uang hasil anyaman yang terjual bisa terlihat secara real dan transparan. Pembeli yang sudah menanti kedatangan kerajinan anyaman juga dapat mengetahui dimana keberadaan pesanannya yang sedang dikirim secara real time. Aplikasi ini memudahkan para pekerja anyaman kedepannya dalam proses pengiriman barang tanpa perlu konfirmasi banyak pihak. Untuk informasi selanjutnya mengenai SSC, klik link berikut untuk selengkapnya www.ssc.co.id

Putri sangat kagum dengan kehebatan teknologi sistem blockchain. SSC sangat membantu para pekerja anyaman dalam proses pendistribusian secara mudah dan cepat. Keluhan Bu Yuli benar-benar didengarkan dan diwujudkan dengan nyata. Semenjak menggunakan aplikasi SSC, pesanan anyaman meningkat dan sudah menyebar ke penjuru Indonesia, bahkan sudah dikirim ke negara tetangga. Impian yang tadinya dalam angan, sekarang sudah menjadi kenyatan. Kejutan manis yang dibuat Raja dan teman-teman dari komunitas, berdampak pada anyaman yang laris dipasaran. Bukan hanya itu, saat ini pekerja anyaman bertambah dan bisa menambah perekonomian keluarga. Putri sangat berhutang dengan kehadiran komunitas yang datang ke desanya dan membantu perekonomian masyarakat desa. Semenjak perekonomian keluarga Putri meningkat, Putri jadi bisa sekolah dengan layak dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, yaitu perkuliahan. Kebaikan dari orang-orang yang membuat perekonomian Putri meningkat tak menjadikan Putri orang yang sombong dan angkuh. Justru dengan dirinya yang berada, Putri ingin selalu berbagi kepada orang yang membutuhkan. Putri bergabung di komunitas kota yang pernah datang ke desanya. Setiap harinya, komunitas tersebut mencari isu-isu yang bisa dibantu dan ditangani. Kali ini isu yang akan dibahas mengenai pendidikan, mengingat bahwa pendidikan penting untuk masa depan yang berkualitas.

Kesibukan Putri setelah bergabung di komunitas bertambah, namun ia tetap bisa mengatur waktunya untuk ngobrol dan makan malam bersama Ayah dan Ibunya. Ditengah obrolan yang hangat, tiba-tiba terdengar kencang suara orang mengetuk pintu rumah.

“Tokkkk tokkkkk, Selamat Malam”

“Toookkkk tokkkkk tokkk”

Putri bergegas membukakan pintu. Kaget dan takut, itu yang dirasakan Putri.

“Ayah, Ibu… cepet kesini. Ada pihak kepolisian yang mencari Kak Putra” putri berkata sambil gemetar.

Episode 1 ———————- to be continue

 

Posted on

Terimakasih Teknologi, Nelayan Kecil Sangat Diuntungkan

Nelayan adalah kelompok masyarakat yang mendiami dan menggantungkan hidupnya pada sumber daya kelautan dan perikanan. Mereka berprofesi sebagai penangkap dan pembudidaya ikan, sekaligus mengolahnya. Kehidupan dan pendapatan nelayan memang tidak pasti. Para nelayan yang menyambung hidupnya dengan nelayan hanya bisa berusaha dan bekerja keras. Nelayan di Indonesia sangat diperhatikan oleh pemerintah saat ini karena nasib para nelayan masih kekurangan padahal Indonesia memiliki hasil laut yang kaya yang jika dibandingkan dengan daratan, Indonesia memiliki 75% laut dan daratan hanya 25%. Tak jarang nelayan berjuang melawan ombak, angin dan cuaca ekstrim. Hasil yang didapatkannya tidak sebanding dengan upaya keras mereka.

Secara sosial ekonomi, kondisi nelayan Indonesia masih tergolong miskin. Pendapatan mereka bisa dihitung perbulan 1.8juta bahkan kurang. Pak Waluyo merupakan nelayan dari daerah Kalimantan. Ia bercerita jika kehidupan nelayan keras dan penghasilan tidak menentu. “Kalau lagi musim panen, ya banyak. Lagi paceklik, susah, banyak utang. Jadi harus pintar pintar menabung. Hasil yang didapatkan itu akan dipotong dulu untuk biaya bahan bakar dan logistik selama melaut, dikurangi bagian untuk pemilik kapal, dan persentase atau jatah nakhoda. Nah, sisanya dibagi untuk anak buah kapal (ABK) dengan porsi yang berbeda-beda sesuai tugasnya. Rata-rata dalam satu kapal terdapat sekitar 25-35 ABK.”

Hasil laut seperti ikan, kepiting, udang, teripang dan masih banyak lainnya selain untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, juga untuk dijual ke luar negeri. Tentunya hal ini akan membantu perekonomian Indonesia. Maka dari itu nelayan sangat berharga untuk negara kita. Biasanya pelosok Indonesia yang memiliki hasil laut yang memuaskan. Karena daerah yang terpencil, membuat kendala dalam proses pengiriman yang membutuhkan banyak waktu. Transportasi yang sulit menjadi salah satu hambatan dalam proses pengiriman ikan.

Kendala ini seharusnya bisa cepat diselesaikan dengan kemajuan teknologi yang pesat. Apalagi saat ini sudah ada aplikasi yang bisa membantu para nelayan yaitu aplikasi SSC. Penggunaan aplikasi yang mudah bagi nelayan mampu membantu kerja nelayan. Dengan menggunakan teknologi Blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi secara aman dan cepat dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan menjadi lebih mudah dan lebih produktif dalam mencari ikan. Dilengkapi dengan fasilitas Collecting Ship untuk menjemput hasil tangkapannya, nelayan tidak perlu capek-capek untuk menyetor hasil tangkapan. Ia pun bisa menjual ikannya secara langsung ke konsumen tanpa harus melalui pengepul lagi. Pak Waluyo juga dapat dengan mudah melihat data-data untuk menunjang kinerjanya. Pak Waluyo dan teman-teman para nelayan juga mendapatkan laporan laut, lokasi-lokasi yang terdapat banyak ikan dan ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut serta dimudahkan dalam mengurus perizinan kapal dengan adanya aplikasi ini. Setelah ia selesai melaut, hasil tangkapannya juga dapat terdata secara rinci sehingga dapat diketahui berapa keuntungan yang akan didapat olehnya dari hasil tangkapannya tersebut. Seiring dengan hasil tangkapan Pak Waluyo yang semakin banyak, penghasilannya pun juga bertambah dan tentunya ini berkat teknologi ini para nelayan bisa menghasilkan lebih banyak ikan kedepannya. Bukan hanya para nelayan yang sangat terbantu dan senang karena aplikasi SSC ini, keluarga para nelayan juga senang karena uang yang didapat bertambah serta waktu berkumpul bersama keluarga juga turut bertambah.

Aplikasi SSC ini sangat membantu pekerjaan sebagai nelayan, terutama dalam masalah logistik. Apalagi di daerah Kalimantan tempat Pak Waluyo mencari ikan yang sulit terjangkau. Jarak tempuh yang jauh dan transportasi yang tidak mencukupi menjadi kendala. Aplikasi ini bisa membantu pengiriman dan melacak keberadaan pengiriman ikan secara nyata dan tepat. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman dapat terlacak secara tepat dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa klik link berikut: www.ssc.co.id 

 

Posted on

Sekarang, Teman Nelayan Adalah Teknologi

Indonesia memiliki laut yang sangat luas. Sebagai salah satu negara dengan lautan yang luas, perikanan dan kelautan menjadi salah satu perekonomian utama yang menunjang ekonomi Indonesia. Pak Dedy, berprofesi sebagai nelayan ikan tongkol di pulau Natuna. Hidup di pesisir pantai dan bekerja sebagai nelayan merupakan profesi turun temurun dari keluarga. Penghasilan yang tidak menetap, membuat Pak Dedy harus bekerja secara ekstra. Ikan tongkol memang memiliki pasar yang jelas. Apalagi ketika memasuki musim hujan, rata-rata ikan hasil tangkapan Pak Dedy akan meningkat. Namun, jika memasuki musim panas atau kemarau, biasanya ikan tongkol sulit didapat. Pak Dedy akan beralih menangkap ikan kembung untuk menyambung perekonomian keluarganya.

Setiap harinya, pada pagi hari Pak Dedy dan teman-temannya mulai mencari ikan dilaut. Biasanya mereka berangkat pada jam 08.00 dan pulang pada jam 17:00 atau jam 20:00 tergantung dari hasil tangkapannya, jika dirasa sudah cukup banyak maka mereka semua akan pulang lebih awal. Tidak banyak waktu yang dihabiskan untuk berkumpul atau sekedar makan malam bersama keluarga. Kesedihan dirasakan oleh Pak Dedy dan teman-teman nelayan lainnya karena tidak bisa mengikuti tumbuh kembang sang anak. 

Pak Dedy dan teman-teman biasa menangkap ikan tongkol dengan menggunakan jaring. Sebelum berangkat ke laut lepas, Pak Dedy dan teman-teman menyiapkan segala keperluan. Pak Dedy berkata “Kehidupan nelayan memang keras, mencari ikan dilaut seharian tak selalu membuahkan hasil. Pernah kami seharian tidak mendapatkan ikan satupun. Tak ada niatan untuk berganti profesi, karna nelayan merupakan profesi turun temurun dan kami semua sudah mengetahui ilmu nya.”

Jika gelombang tinggi datang, peruntungan memanen ikan tongkol berpeluang besar. Walaupun tidak menutup kemungkinan jika melaut pada gelombang tinggi akan beresiko besar perahu atau kapal yang mereka tumpangi hancur atau jatuh. 

Bu Purwa pernah bercerita, saat itu gelombang sedang tinggi-tingginya. Sudah hampir larut malam, Pak Dedy belum pulang juga. Khawatir dan cemas dirasakan. Tidak ada jaminan kesehatan bagi para nelayan. Beruntungnya tak selang beberapa saat Pak Dedy pulang kerumah dalam keadaan lelah. Karna merasa sedih dan kasihan dengan perjuangan Pak Dedy sebagai kepala rumah tangga demi kondisi perekonomian meningkat, Bu Purwa mencari tau bantuan-bantuan yang sekiranya bisa meringankan keluarganya. Bu Purwa mendapatkan informasi dari paguyuban keluarga nelayan tentang aplikasi nelayan Ledgernow.  Dengan menggunakan teknologi blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan seperti Pak Dedy menjadi lebih mudah dan cepat. 

Selain itu dengan menggunakan sistem SSC semua bisa terintegrasi dengan baik.  Pak Dedy juga bisa melihat laporan laut yang akan ditujunya serta titik-titik dimana lokasi yang terdapat banyak ikan. Ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut seperti mendata awak kapal, persediaan logistik di kapal dan bahkan bahan bakar yang akan dipergunakan. Dengan menggunakan kolaborasi rantai pasokan di system SSC semua pihak bisa mendapatkan informasi yang sama secara real time. Sistem ini juga mempunyai berbagai macam keunggulan seperti dapat melacak keberadaan ikan yang sedang dikirimkan oleh pendistribusi jadi baik nelayan ataupun konsumen yang sudah menanti kedatangan ikan tersebut dapat mengetahui dimana keberadaan ikan yang sedang dikirim secara real time itu. Dengan begini nelayan dapat berkembang lebih maju dan juga makin sejahtera. 

Pak Dedy juga bisa mengetahui jenis-jenis ikan yang ia tangkap karena sudah memiliki data tentang potensi jenis-jenis ikan yang ada di lautan. Dengan sistem blockchain SSC, Pak Dedy dan kawan-kawan sagat terbantu. Bukan hanya para nelayan yang senang, keluarga nelayan juga merasakan kemudahannya. Semakin banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman ikan dapat terlacak secara real time dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat.

Sekarang keluarga nelayan sudah bersahabat dengan kemajuan teknologi, karena kemudahan tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga nelayan. Info selengkapnya tentang supply sistem blockchain SSC klik https://ssc.co.id

Posted on

Untung Berlipat, Berkat Kemudahan Teknologi

Mie instan sangat digemari oleh banyak kalangan dan segala jenis usia. Selain praktis, mie instan juga dikenal enak, mudah didapat dan harga ekonomis. Cara memasak yang mudah, membuat mie instan banyak disukai masyarakat era sekarang yang tidak suka ribet dan tidak memiliki banyak waktu. Mie instan bahkan sudah mendunia. Di setiap supermarket pasti menjual mie instan. Namun jika dilihat dari segi kesehatan, mie instan sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Banyak bahan pengawet yang ada didalamnya. Bumbu-bumbu yang dipakai juga tidak baik untuk perkembangan otak. Bahkan mie instan bisa menyebabkan obesitas. Mie instan juga dinilai lamban dalam proses pencernaan di tubuh. Yang paling mengerikan, mie instan bisa menyebabkan kanker.

Melihat fenomena tersebut, Bu Mini menciptakan mie sehat yang aman dikonsumsi, terutama untuk anak kecil. Apalagi Bu Mini memiliki anak kecil yang gemar makan mie instan dan tak ingin jika anaknya menerima dampak buruk jika banyak mengkonsumsi mie instan. Untuk itu, Bu Mini mencetuskan ide tersebut. Menjual dengan harga yang terjangkau serta menggunakan bahan-bahan alami, mie instan sehat banyak diserbu semua kalangan. Saat ini mie instan sehat menyebar ke berbagai penjuru Indonesia, bahkan sudah dikirimkan ke negara tetangga. Karena tidak menggunakan bahan pengawet berbahaya, produk mie instan sehat milik Bu Mini tidak bisa tahan lama. Saat itu pengiriman mie instan sehat sedang diserbu pembeli. Banyak pesanan yang datang dari daerah terpencil dan negara tetangga. Saat dilakukan pengiriman, ternyata ada salah satu pembeli yang protes karena sudah 2 bulan pesanannya tak kunjung datang. Bu Mini berusaha menenangkan pembeli dan menghubugi pihak jasa kirim. Namun ketika ia menghubungi pihak jasa kirim, ia tidak mendapatkan jawaban pasti.  Bu Mini tidak bisa melacak keberadaan mie instan sehat yang sudah dikirimkan. Sebulan kedepan mie instan tersebut sudah sampai ke tangan pembeli dalam keadaan sudah tidak layak untuk dimakan. Beruntungnya pihak pembeli tidak marah, ia hanya meminta ganti rugi dengan sejumlah uang yang sudah dibayarkan ke Bu Mini.

Kerugian didapat, serta pembelajaran agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Bu Mini sering mencari tahu tentang pengiriman yang cepat, tepat dan jelas. Setelah membaca artikel yang tersebar di internet, Bu Mini tertarik dengan aplikasi supply berbasis blockchain. Sebelumnya Bu Mini tidak paham mengenai blockchain, karena sangat asing didengar. Sistem blockchain memiliki sifat, Security, Trust, and Traceability. Blockchain memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam menghubungkan antara penjual dan pembeli. Banyak keunggulan yang didapat jika menggunakan sistem blockchain salah satunya adalah Bu Mini bisa melacak keberadaan produk kirimannya. Aplikasi inilah yang dibutuhkan para pebisnis seperti Bu Mini agar tidak mengalami kerugian lagi. Penggunaan yang mudah dan cepat sangat membantu Bu Mini dalam proses pengiriman. Apalagi karyawannya saat ini juga terhitung tidak banyak, dengan menggunakan SSC maka proses pengiriman sampai ke tangan pembeli akan sangat terbantu.

SSC adalah aplikasi berbasis blockchain yang diperuntukkan kepada pebisnis era modern yang menggunakan kecanggihan teknologi. SSC membantu melacak pengiriman barang sesuai pesanan dengan informasi yang tepat serta memudahkan penggunanya tau saat barang yang sudah sampai atau belum tanpa perlu menghubungi pihak jasa kirim terkait. Bu Mini juga tidak perlu membawa produknya ke pihak pengirim, hanya dengan mengontrol pesanan dirumah, mau dikirim kemudian pesanan kan dijemput dari rumah oleh petugas. Kemudahan teknologi dimanfaatkan secara maksimal oleh Bu Mini untuk memudahkan proses pengiriman dan tidak memakan banyak waktu. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat Bu Mini memiliki waktu lebih bersama sang anak.

Perkembangan teknologi ini sangat memudahkan penggerak ekonomi bisnis Indonesia agar lebih maju. Dengan menggunakan sistem blockchain yang memiliki sifat aman dan terpercaya. Data-data dalam SSC juga dijamin kerahasiaannya, jadi tidak ada rasa khawatir yang melanda. Setelah menggunakan SSC, mie instan sehatnya makin laris bahkan sudah dikirimkan ke penjuru Eropha. Mie instan sehatnya semakin dikenal di seluruh dunia berkat penggunaan aplikasi SSC. Untuk informasi selanjutnya mengenai SSC, klik link berikut untuk selengkapnya www.ssc.co.id

Posted on

Nelayan Teripang

Adit, Gilang dan Sarah yang sedang berlibur di Maluku, mereka dibuat terkagum dengan keindahan pantai-pantai dan wisata alam di Maluku yang masih sangat indah dan alami. 

Liburannya mereka kali ini ditemani oleh tante Sri, tantenya Sarah yang sudah tinggal di Maluku sejak lama mengikuti suaminya dinas. Liburan mereka tidak merasa risih meskipun ditemani oleh tante nya Sarah, karena tante Sri yang masih berjiwa muda dan sangat asik untuk diajak berbicara dan jalan-jalan. 

Tante Sri bahkan banyak mengajak mereka ke lokasi-lokasi yang terpencil yang memang jarang dikunjungi wisatawan luar. Selain lokasi wisata mereka juga diajak mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah dan wisata kuliner Maluku. Banyak hal yang mereka pelajari dari perjalanan mereka kali ini ke Maluku. Salah satunya adalah hewan laut yang memiliki banyak manfaat bernama Teripang. Jarang sekali mereka mendengar jenis hewan laut satu ini apalagi melihatnya secara langsung. Memang terlihat menjijikan namun rasanya cukup nikmat dan yang lebih utama adalah kandungan gizi Teripang yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. 

Tante Sri adalah salah satu konsumen setia Teripang, ia selalu memesan Teripang langsung ke nelayan. Kebetulan sekali Adit, Gilang dan Sarah juga diajak ikut mengunjungi nelayan Teripang. Disana mereka bertemu dengan beberapa nelayan Teripang, sambil menunggu tante Sri membeli ikan dan Teripang, Adit, Gilang dan Sarah banyak berbicara dengan para nelayan disana. Adit yang penasaran dengan alasan harga Teripang yang mahal menanyakan kepada salah satu nelayan disana, ternyata harga Teripang yang mahal dikarenakan jumlah nelayan Teripang yang sangat sedikit, karena jumlah pembeli yang sedikit banyak nelayan yang menyerah untuk mencari Teripang, karena rintangan dalam menangkap Teripang cukup sulit, mereka harus menyelam ke dasar laut untuk mencari teripang-teripang tersebut. 

Ternyata yang banyak membeli teripang-teripang mereka adalah orang-orang kaya yang memang paham betul dengan khasiat teripang ini bagi kesehatan mereka, dan juga beberapa pesanan dari luar negeri. 

Namun kendala mereka adalah masih sulitnya terhubung dengan para pembeli, dimana para nelayan-nelayan masih belum paham betul dengan penggunaan teknologi dalam memasarkan hasil tangkapan mereka, salah satunya teripang. Pak Zaki, adalah salah satu nelayan Teripang, ia sangat berharap banyak masyarakat dapat mengenal jenis hewan laut Teripang ini atau bantuan pemerintah dalam memberikan perhatian bagi nelayan-nelayan teripang ini untuk dapat berkembang. Sangat disayangkan Indonesia adalah salah satu wilayah yang penghasil teripang. Namun tidak banyak masyarakat yang tertarik dengan hewan laut satu ini, karena kurangnya pengetahuan. 

Gilang menyarankan kepada nelayan disana untuk ikut bekerjasama menggunakan teknologi LedgerNow yang dapat membantu nelayan lebih mudah dipertemukan dengan konsumen atau supplier yang akan memudahkan mereka untuk mengirimkan hasil tangkapan mereka. LedgerNow yang menggunakan sistem berbasis blockchain yang memudahkan nelayan dalam mengirimkan hasil tangkapan teripang mereka menggunakan sistem aplikasi yang secara otomatis mencatat segala data yang tersimpan dengan aman dan pelacakan pengiriman yang secara transaparan dapat di lacak secara real-time. Klik link berikut untuk informasi selengkapnya www.ssc.co.id 

Gilang yang juga melihat kehidupan nelayan yang masih jauh dari kesejahteraan karena sulitnya mengembangkan hasil tangkapan mereka untuk dijual ke kota-kota lainnya. Pak Zaki sebagai nelayan Teripang sangat berharap teknologi LedgerNow ini dapat membantu penjualan teripangnya menjadi lebih mudah, dan banyaknya nelayan yang ikut tertarik untuk mengkonsumsi teripang.  Dengan meningkatnya pemesan teripang ini akan dapat menimbulkan minat nelayan untuk mencari teripang menjadi lebih besar. Teripang ini adalah hewan laut yang sangat bergizi dibanding hewan laut lainnya, sangat disayangkan masyarakat Indonesia masih kurang paham dengan khasiat Teripang. LedgerNow juga membantu konsumen dapat memilih kualitas Teripang dengan harga yang sesuai, FLAX salah satu platform blockchain yang dapat membantu memudahkan memilih jenis Teripang dan menentukan harga dengan adil. Klik link berikut untuk informasi penggunaan FLAX secara lebih lanjut www.ledgernow.com 

Posted on

Maluku’s Sea Cucumber Delicacy

Entering the holiday season Adit, Gilang, and Sarah spend their vacation to visit  the island of Ambon. According to them Ambon Island is rarely used as a tourist choice for the people, and they want to visit it to feel a more challenging vacation. 

On Ambon Island, Adit, Gilang and Sarah lived in the house of Sarah’s aunt who had been living there for a long time in Ambon following her husband. By using accommodation from his aunt, their vacation budget becomes more efficient. Auntie Sri is often visiting tourist attractions in Maluku, so that their vacation becomes easier by following the recommendations places from auntie Sri. Mostly aunty Sri recommend a lot of beaches that are still very beautiful to visit but also very aesthetic to take pictures. In fact, they have to make a long list of trips to visit all the tourist recommendations. 

In addition to tourist sites, the thing that is highly anticipated is to try the sea cucumber culinary cuisine that is rarely recognized by the city community. Sea cucumber is a marine animal that looks worm-like but turns out to be very good for health. Aunt Sri said that city children should taste these foods to prevent diseases from junk food which is often consumed. 

The first time they saw the shape of Sea Cucumbers, they were frightened and disgusted with this one animal. The shape is indeed very unpleasant, but who would have thought if it has been processed properly will create extraordinary tastes. Aunty Sri indeed often ordered Sea cucumbers for her and her family for daily consumption, so they too tasted this one sea animal. 

Aunt Sri is a housewife, so she is diligent in making delicious new recipes. This time he served stir-fried sea cucumbers, and fatty vegetable sea cucumbers, in fact many other dishes he prepared, but the main menu served was processed sea cucumber food. Aunt Sri is very eager to wait for the response of Adit, Gilang and Sarah for their first try of sea cucumbers. 

Sarah was initially hesitant to taste it, she was still shadowed by the shape of the Sea Cucumber before. Adit who felt reluctant to the spirit of auntie Sri who had bothered to serve food immediately tried to taste stir-fried sea cucumbers with a spoonful of rice. Adit’s response turned out to be unexpected by his two friends, he immediately took many sea cucumbers into his plate, he suggested his friend to taste it without imagining its shape. Adit said that sea cucumbers do not have a disgusting distinctive taste, the texture is like a mushroom that is chewy and delicious coupled with spices stir cooking aunt Sri. Gilang and Sarah ventured to taste the sea cucumbers, and it is true what Adit said, the sea cucumbers did not have a disgusting texture, even very delicious to eat with hot rice and spices aunt Sri’s cooking. Seeing their response, Aunty Sri was proud that they like it, she even asked them to add as much rice as possible. 

Aunty Sri told them that this Sea Cucumber is quite expensive, this weird marine animals has a fantastic price, it can even reach millions of rupiah for a kg. Adit, Gilang and Sarah were shocked by the price mentioned by Aunty Sri, for this type of animal turned out to have a fairly expensive price and Aunty Sri still wanted to buy it. 

It turned out that the reason aunt Sri who wanted to buy this marine animal was because of the benefits contained in this Sea Cucumber. Sea cucumbers, which have a variety of nutritional content, can even prevent cancer and make the skin look young. Aunt Sri has been consuming this sea cucumber for quite a long time, it is only natural that her family is rarely affected by a serious illness, and the fact that Aunt Sri’s skin is radiant even though she lives in a coastal area. Sarah also searched for the nutritional content of sea cucumbers through Google, and indeed sea cucumbers contain various kinds of nutrients that are rarely owned by other marine animals. 

Aunty Sri really hopes that the city community should also taste these marine animal, seeing the number of young people who are susceptible to disease. Gilang want to help spread the sea cucumbers to the city, his father who worked in the blockchain-based supply chain technology so that it would be easier for fishermen to connect with consumers in the city. 

Ledgernow with blockchain-based technology provides facilities for sea cucumber fishermen to process sea cucumbers using modern technology that makes it more hygienic and easier. Sea cucumbers are processed properly will maintain the quality of the nutritional content of sea cucumbers which will be very good to consume. These good quality sea cucumbers will later be sold to consumers with the help of blockchain technology that makes it easy for consumers to order these quality sea cucumbers through LedgernowLedgernow helps maintain the quality of sea cucumbers properly to be accepted by consumers freshly. Delivery of goods uses a blockchain technology system where the data will be stored automatically and can be monitored in real-time with secure data security. Ledgernow supports the welfare of fishermen in developing the economy of Indonesian and the development of fishermen’s economy. Click the following link for more information on www.ledgernow.com 

Posted on

Kenikmatan Teripang Maluku

Memasuki musim libur Adit, Gilang, dan Sarah menghabiskan waktu liburan mereka untuk mengunjungi wisata di Pulau Ambon. Menurut mereka Pulau Ambon ini jarang dijadikan pilihan wisata bagi masyarakat, dan mereka ingin mengunjunginya untuk merasakan liburan yang lebih menantang. 

Di Pulau Ambon, Adit, Gilang dan Sarah tinggal rumah tante Sarah yang sudah lama merantau hidup di Ambon mengikuti suaminya yang dinas. Dengan menggunakan akomodasi dari tantenya, budget liburan mereka menjadi lebih hemat. Tante Sri memang cukup senang untuk bermain mengunjungi wisata-wisata di Maluku ini, sehingga liburan mereka menjadi lebih mudah dengan mengikuti rekomendasi-rekomendasi lokasi wisata dari tante Sri.

Tante Sri banyak merekomendasikan pantai-pantai yang masih sangat indah untuk di kunjungi, dan juga sangat estetik untuk berfoto-foto ria. Bahkan kita harus sampai membuat list perjalanan yang panjang untuk mengunjungi semua rekomendasi wisatanya. 

Selain lokasi wisata, hal yang sangat dinanti-nantikan adalah mencoba masakan kuliner timun laut yang jarang dikenali oleh masyarakat kota. Timun laut atau nama lain Teripang ini adalah hewan laut yang terlihat seperti ulat besar namun ternyata sangat baik untuk kesehatan. Tante Sari mengatakan anak kota harus mencicipi makanan ini untuk mencegah penyakit-penyakit dari makanan junk food yang sering dikonsumsi. 

Pertama kalinya mereka melihat bentuk Teripang, mereka ketakutan dan jijik dengan hewan satu ini. Bentuknya memang sangat tidak menyenangkan, namun siapa sangka jika sudah diolah dengan baik akan menciptakan cita rasa luar biasa. Tante Sri memang sering memesan Teripang untuk ia dan keluarganya konsumsi sehari-hari, dengan begitu mereka pun ikut mencicipi hewan laut satu ini. 

Tante Sri merupakan ibu rumah tangga, sehingga ia rajin membuat resep-resep masakan baru yang nikmat. Kali ini ia menyajikan Teripang tumis, dan Teripang sayur lemak, sebenarnya banyak masakan lainnya yang ia sajikan, namun menu utama yang disajikan adalah makanan olahan Teripang. Tante Sri sangat semangat menunggu respon Adit, Gilang dan Sarah untuk mereka mencoba Teripang pertama kalinya. 

Sarah awalnya ragu-ragu untuk mencicipinya, ia masih terbayang-bayang bentuk Teripang sebelum dimasak. Adit yang merasa segan dengan semangat tante Sri yang sudah repot-repot menyuguhkan makanan langsung mencoba mencicipi Teripang tumis dengan sesendok nasi. Respon Adit ternyata tidak diduga oleh kedua temannya, ia langsung mengambil banyak Teripang kedalam piringnya, ia menyarankan temannya untuk mencicipinya tanpa membayangkan bentuknya. Adit mengatakan Teripang tidak memiliki rasa khas yang menjijikan, teksturnya yang seperti jamur yang kenyal dan nikmat ditambah dengan bumbu tumisan masakan tante Sri. Gilang dan Sarah memberanikan diri ikut mencicipi Teripang tersebut, dan memang benar yang Adit katakan, Teripang nya tidak memiliki tekstur menjijikan, bahkan sangat nikmat dimakan dengan nasi panas dan bumbu masakan tante Sri. 

Melihat respon mereka tante Sri bangga dengan hasil olahan makanannya tidak mengecewakan, ia bahkan menyuruh mereka menambah nasi sebanyak mungkin. 

Tante Sri mengatakan kepada mereka jika Teripang ini cukup mahal harganya, meskipun bentuknya yang menjijikan ia memiliki harga yang fantastis, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah untuk perkilonya. Adit, Gilang dan Sarah bersama kaget dengan harga yang disebutkan tante Sri, untuk jenis hewan seperti ini ternyata memiliki harga yang cukup mahal dan tante Sri masih saja ingin membelinya. 

Ternyata alasan tante Sri yang ingin membeli hewan laut satu ini adalah karena khasiat yang dikandung Teripang ini. Teripang yang memiliki berbagai kandungan gizi ini bahkan dapat mencegah kanker dan membuat kulit menjadi awet muda. Tante Sri memang sudah cukup lama mengkonsumsi Teripang ini, wajar saja keluarganya jarang sekali terkena penyakit serius, dan kulit tante Sri yang berseri meskipun ia tinggal di daerah pantai. Sarah juga mencari kandungan gizi Teripang melalui google, dan memang Teripang mengandung berbagai macam gizi yang jarang dimiliki hewan laut lainnya. 

Tante Sri sangat berharap masyarakat kota juga harus mencicipi Teripang ini, melihat banyaknya anak muda yang mudah terserang penyakit. Gilang sangat ini membantu penyebaran Teripang ini ke kota, kebetulan ayahnya yang bekerja dibidang teknologi supply chain berbasis blockchain sehingga akan lebih mudah bagi nelayan terkoneksi dengan konsumen di kota. 

Ledgernow yang berbasis teknologi blockchain memberikan fasilitas kepada nelayan teripang dalam mengolah teripang menggunakan teknologi modern yang memudahkan nelayan dalam mengolah teripang menjadi lebih higienis dan mudah. Teripang yang diolah dengan baik akan menjaga kualitas kandungan gizi teripang yang akan sangat baik untuk dikonsumsi. Teripang dengan kualitas yang baik ini yang nantinya akan dijual kepada konsumen dengan bantuan teknologi blockchain yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk memesan teripang-teripang berkualitas ini kepada nelayan berkualitas melalui Ledgernow. Ledgernow membantu menjaga kualitas teripang dengan baik untuk dapat diterima konsumen secara segar. Pengiriman barang menggunakan sistem teknologi blockchain yang mana datanya akan tersimpan secara otomatis dan dapat terpantau secara realtime dengan keamanan data yang terjaga. Ledgernow mendukung kesejahteraan nelayang teripang dalam membangun ekonomi nelayan-nelayan Indonesia dan perkembangan ekonomi nelayan. Klik link berikut untuk informasi lebih lengkapnya www.ledgernow.com 

Posted on

Hewan Bawah Laut Yang Menyehatkan

Mungkin masih banyak yang asing dengan salah satu hewan laut satu ini, Teripang. Seperti yang dialami Sarah dan Nadin saat berkunjung ke restoran berkunjung ke restoran chef Julian, itu adalah pertama kalinya mereka merasakan hewan laut ini. Teripang atau timun laut adalah hewan laut yang hidup didasar laut, Teripang menjadi hewan laut yang sangat jarang atau langka dijual dipasaran. Banyak yang menyangka Teripang adalah hewan yang menjijikan karena bentuknya yang seperti ulat berukuran besar. Namun siapa sangka Teripang adalah salah satu hewan laut yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Dengan olahan yang benar Teripang akan menjadi sumber gizi yang sangat baik untuk kesehatan manusia. Teripang memiliki kadar kalori yang rendah sehingga sangat baik untuk dikonsumsi untuk yang sedang menjalani diet. Selain rendah kalori Teripang juga mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, B2, B3, dan tinggi kandungan protein dan kadar antioksidannya dibanding spesies lainnya yang tentunya akan sangat baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Dengan mengkonsumsi Teripang sehari-harinya akan membuat perut menjadi lebih cepat kenyang karena kandungan protein yang tinggi dari Teripang ini. Kandungan protein Teripang ini juga baik untuk menurunkan tekanan darah rendah dan memperkuat tulang. Teripang juga sering digunakan sebagai obat-obatan masyarakat China, karena khasiat gizi yang dikandungnya. 

Teripang mengandung Fenol dan Antioksidan Flavonoid yang berkhasiat untuk mengurangi radang atau inflamasi tubuh, kandungan gizi dari Teripang juga dapat berguna sebagai antitumor dan antifungal. Kandungan gizi Teripang ini tidak main-main, dengan mengkonsumsi Teripang sudah dapat memberikan banyak khasiat yang berlimpah untuk kesehatan tubuh. 

Untuk mengkonsumsi Teripang sendiri masih sedikit sulit untuk didapatkan karena masih kurangnya minat masyarakat dan kurangnya pengetahuan mengenai khasiat Teripang. Teripang biasanya dikonsumsi secara mentah atau dikeringkan dan dapat juga dicampurkan ke jenis makanan lainnya untuk menciptakan cita rasa yang beragam. Di Indonesia sendiri Teripang masing sangat langka, sangat sulit untuk mendapatkan jenis hewan laut ini dikarenakan masih sedikitnya minat budidaya Teripang di Indonesia. Populasi Teripang banyak ditemukan di Samudra Pasifik. Teripang sendiri sering dikonsumsi oleh masyarakat Asia dan Timur Tengah. 

Dengan terbentuknya minat budidaya Teripang bagi para petani-petani akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggir laut. Teripang yang kaya akan kandungan gizi dan khasiat yang berlimpah untuk kesehatan tentu akan banyak diminati bagi masyarakat kota. Melihat kini sulitnya bagi masyarakat kota mengkonsumsi makanan dengan kandungan tinggi protein akibat sulitnya supply ikan-ikan segar. 

Melihat kondisi sulitnya distribusi ikan laut kepada konsumen dengan lebih mudah, Ledgernow menghadirkan sistem supply yang lebih mudah dengan sistem berbasis blockchain dimana konsumen dapat secara mudah menentukan pilihan kualitas teripang yang diinginkan dengan aplikasi SSC yang sudah terdaftar kualitas terbaik teripang dari nelayan-nelayan yang sudah terdaftar oleh LedgernowLedgernow dalam menjaga kualitas teripang-teripang membantu para nelayan dalam menggunakan teknologi modern dalam menjaga kualitas teripang dalam pengolahannya agar tetap higienis.  Ledgernow juga membantu kesejahteraan nelayan teripang dalam mengembangkan penjualan teripang menjadi pengembangan ekonomi nelayan dan terjalinnya kesejahteraan nelayan Indonesia. 

LedgerNow hadir membantu nelayan Teripang terhubung dengan konsumen secara lebih mudah. Konsumen juga dapat dengan mudah mengetahui pembelian Teripang dengan harga realtime tanpa perlu repot mengunjungi lokasi penjualan Teripang (yang masih sulit di jangkau). LedgerNow dengan sistem berbasis blockchain memudahkan suppliers memesan teripang langsung kepada nelayan dengan harga yang disesuaikan dengan kualitas, dan proses pemesanan yang real time. Klik link tersebut untuk mempelajari selanjutnya https://www.ssc.co.id/

Posted on

Teknologi Yang Membuat Nelayan Menghasilkan Banyak Ikan

Nelayan merupakan sebuah kelompok masyarakat yang mendiami dan menggantungkan hidupnya pada potensi sumber daya kelautan dan perikanan. Mereka berprofesi sebagai penangkap dan pembudidaya ikan sekaligus mengolahnya. Jika sumber daya ikan melimpah otomatis mereka bisa meraup keuntungan lewat penangkapan, budidaya dan olahan tradisional. Sebaliknya, bila paceklik atau gagal panen mereka pun tidak punya sumber penghidupan. Jalan pintasnya adalah mereka berhutang pada tengkulak dan pasalnya mereka juga tidak punya alternatif sumber penghidupan lain di kala paceklik dan gagal panen ikan. Kehidupan seorang nelayan di negara Indonesia ini jika dilihat masih sangat jauh dari kondisi yang sejahtera. Tidak banyak dari nelayan yang mampu bekerja secara mandiri dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari dan mereka masih membutuhkan banyak pihak untuk turut serta mensejahterakan hidupnya. Kemiskinan yang dialami oleh sebagian nelayan adalah karena faktor ekonomi dan sosial sehingga mereka tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang memadai menjadi sebuah alasan untuk memilih menjadi nelayan. Seiring kemajuan teknologi seharusnya para nelayan ini sudah harus melek akan pentingnya menggunakan teknologi demi memudahkan kinerja mereka dalam mencari ikan seperti kisah berikut.

Di sebuah desa di daerah pesisir pantai, tinggalah seorang pemuda yang bernama Joni. Ia mempunyai kedua orang tua yang bernama Pak Joko dan Bu Nita. Pak Joko adalah seorang nelayan yang pekerjaan sehari-harinya adalah mencari ikan di lautan. Sedangkan Bu Nita merupakan ibu rumah tangga yang mempunyai warung yang menjual produk makanan berbahan dasar ikan. Hidup Joni yang sedari kecil dihabiskan di pesisir pantai sebagai masyarakat nelayan membuat ikan sudah menjadi hal yang akrab di telinganya. Pak Joko sendiri bekerja untuk melaut hampir setiap hari dan biasanya setelah aktivitas tersebut ia akan beristirahat di rumah selama sehari atau dua hari sebelum akhirnya pergi melaut lagi. Walaupun bekerja hampir setiap hari dengan giat, namun penghasilan Pak Joko yang seorang nelayan kecil ini sangatlah sedikit dan hanya cukup untuk kebutuhan keluarganya sehari-hari. Tidak jarang, Joni yang masih duduk di bangku SMP pun harus bisa mengirit ongkosnya dengan selalu membawa bekal dari rumah. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi penghasilan Pak Joko ini dimulai dari cuaca di laut yang dimana jika cuaca sedang badai maka ia tidak bisa melaut untuk mencari ikan, lalu faktor selanjutnya adalah hasil tangkapan yang Pak Joko hasilkan walaupun sampai berkilo-kilo tetapi karena adanya praktek tengkulak yang menguasai sistem jual beli ikan di pasar alhasil ikan-ikan dari nelayan seperti Pak Joko hanya dihargai sangat murah sekali yang kemudian akan mereka jual ke konsumen dengan harga tinggi.

Untuk menanggulanginya serta membantu memenuhi kebutuhan keluarga, Bu Nita pun akhirnya membuka warung makanan berbahan dasar ikan. Hasil dari penjualannya pun sangat lumayan untuk mendongkrak perekonomian keluarganya. Seiring berjalannya waktu, kondisi yang seperti ini hampir saja membuat keluarga mereka terpuruk. Sampai akhirnya para nelayan di desa tempat Joni dan keluarganya tinggal diperkenalkan kepada sebuah aplikasi nelayan dari Ledgernow yang memiliki perhatian lebih terhadap kehidupan nelayan. Dengan menggunakan teknologi Blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan seperti Pak Joko menjadi lebih mudah. Dengan di fasilitasi Collecting Ship untuk menjemput hasil tangkapannya, ia pun tidak perlu capek-capek untuk menyetor hasil tangkapan. Ia pun bisa menjual ikannya secara langsung ke konsumen tanpa harus melalui tengkulak lagi. Pak Joko juga dapat dengan mudah melihat data-data penunjang kinerjanya seperti laporan laut, titik-titik lokasi yang terdapat banyak ikan dan ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut serta dimudahkan dalam mengurus perizinan kapal dengan adanya aplikasi ini. Setelah ia selesai melaut, hasil tangkapannya juga dapat terdata secara rinci sehingga dapat diketahui berapa keuntungan yang akan di dapat olehnya dari hasil tangkapannya tersebut. Seiring dengan hasil tangkapan Pak Joko yang semakin banyak, penghasilannya pun juga bertambah dan tentunya ini berkat teknologi ini para nelayan bisa menghasilkan lebih banyak ikan kedepannya.

Dengan adanya bantuan aplikasi seperti ini, Pak Joko pun bisa dengan mudah mengetahui jenis-jenis ikan yang ia tangkap karena sudah memiliki data tentang potensi jenis-jenis ikan yang ada di lautan. Hal ini berimbas juga kepada usaha warung milik istrinya. Karena jenis-jenis ikan yang bervariasi, maka Bu Nita pun bisa memiliki banyak varian menu dan produk makanan olahan. Bu Nita pun juga membutuhkan suplai ikan serta bahan baku lainnya dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Ia pun memiliki tantangan tersendiri, terlebih soal lokasi desanya yang berada di daerah terpencil sehingga ia memiliki sejumlah kendala seperti harga bahan baku lainnya untuk memasak yang fluktuatif serta terbatasnya ketersediaan bahan pendukung tersebut untuk di dapat di desanya, sehingga Bu Nita pun harus mengambil dari luar kota dengan harga yang kurang bersahabat. Namun akhirnya ia pun menggunakan aplikasi SSC, yang dimana ia dapat secara langsung memonitor alur pendistribusian bahan pendukung untuk usaha warung makannya dari penjual sampai ke tangannya karena menggunakan aplikasi ini. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman barang dapat terlacak secara real time dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa cek www.ssc.co.id untuk informasi selengkapnya.

Posted on

Bisnis Era Modern

Lulus dari perkuliahan di jurusan Manajemen Bisnis, Lani memutuskan untuk tidak bekerja diperusahaan-perusahaan besar, ia memutuskan untuk melanjutkan bisnis papanya. Papa Lani telah berkecimpung lama dalam bisnis usaha telur ayam dan bisnisnya sudah berskala international, banyak pesanannya dari berbagai luar negeri, karena memang kualitas telur yang dihasilkan keluarga Lani ini tidak main-main. 

Papa Lani yang mulai menua ingin menikmati masa tuanya dengan menghabiskan waktu dirumah bersama cucu dan istrinya, sehingga Lani harus berusaha melanjutkan usaha keluarganya dengan mandiri. Abang tertuanya juga menjadi bagian dari usaha ini, sehingga mereka bersama-sama melanjutkan bisnis telur keluarganya ini. 

Lani harus rutin mengecek kandang ayam, untuk memastikan kesehatan ayam-ayamnya dan kebersihan lingkungan kandangnya. Dengan ditemani dokter yang memastikan ayam-ayamnya bebas dari penyakit-penyakit yang membahayakan. Lani juga harus banyak berpergian keluar kota untuk menemui klien atau konsumen langganannya di kota lain, maklum dengan skala bisnis yang sudah besar, konsumen pemesan telurnya juga merupakan pengusaha-pengusaha besar lainnya. Tahun-tahun pertamanya bekerja Lani banyak belajar mengenai dunia bisnis, ia banyak mengenali orang-orang dari berbagai daerah, rasa semangatnya menggeluti dunia bisnis ini kadang menyembuhkan rasa lelahnya, ia tau bagaimana sulitnya bekerja meskipun diperusahaan yang besar. 

Lani banyak dipuji oleh keluarga-keluarganya atas usahanya dalam menjalankan bisnis dengan penuh semangat, bahkan ia dapat meningkatnya jumlah pendapatan perusahaan atas kerja kerasnya. Ambisinya terhadap bisnis ini sungguh besar, ia selalu mencari jalan yang sederhana untuk meningkatkan kualitas bisnisnya, ia tidak ingin konsumen kecewa atas hasil produk jualnya, maka dari itu Leni sering mengunjungi sendiri kandang ayamnya, dan pabrik produksi karena ia ingin secara langsung memastikan kualitasnya. 

Leni yang selalu menjaga kepercayaan konsumennya dikagetkan dengan kenyataan konsumennya yang mengeluhkan proses pengiriman yang tidak sesuai waktu, Leni pun bingung barang sudah dipastikan pengirimannya tepat waktu, namun ia tidak tau bagaimana kendala proses pengirimannya diperjalanan, konsumen yang terus mengeluh juga membuat Leni menjadi kebingungan mencari jalan keluar, ia sibuk menelpon logistik langganannya yang biasa mengantarkan telur-telur ke konsumen luar kota. Proses konfirmasi yang lama antara mereka membuat Leni tidak sabaran, ia membutuhkan sesuatu yang secara jelas dan tepat waktu menginformasikan segala kejadian, ia tau tidak dapat menyalahkan orang lain atas masalah begini, sudah kosultasi dengan papa nya pun, papa nya sudah mengisyaratkan akan ada kendala dalam usaha yang seperti ini. Leni bukan orang yang hanya diam menerima takdir setiap masalah akan ia evaluasi untuk mencari jalan keluarnya, dengan begitu Leni dikenalkan dengan salah satu temannya aplikasi supplying berbasis blockchain. Blockchain yang masih awam ditelinga Leni, sehingga harus dijelaskan secara spesifik oleh temannya, sistem blockchain yang memiliki sifat, Security, Trust, and Traceability, blockchain memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjangkau rantai kerjasama bisnis antara pemasok pengantar dan penerima. Leni tertarik dengan sistem ini, ia membutuhkan sistem yang cepat tidak memakan waktu banyak untuk mengkonfirmasi dari satu orang ke orang lainnya. SSC adalah salah satunya, aplikasi berbasis blockchain yang diperuntukkan kepada pembisnis era global yang membutuhkan kecanggihan teknologi membantu mentrack pengiriman barang sesuai pemesanan dengan informasi yang realtime yang memudahkan penggunanya tau saat barang yang sudah sampai atau belum. 

Lani menggunakan aplikasi SSC ini untuk memudahkannya kedepan dalam proses pengiriman barang tanpa perlu konfirmasi banyak pihak saat dalam keadaan genting. Lani merasa perkembangan teknologi ini sangat memudahkan penggerak ekonomi bisnis Indonesia untuk lebih maju, dengan menggunakan sistem blockchain yang memiliki sifat truster.

Untuk informasi selanjutnya mengenai SSC, klik link berikut untuk selengkapnya www.ssc.co.id 

Sejak memahami sistem blockchain yang memiliki sistem trust, security, dan traceability, Lani melanjutkan menggunakan teknologi blockchain ini dalam penggunaan sistem CSR perusahaannya dalam membantu anak-anak Indonesia untuk mendapatkan hak-hak pendidikannya, Lani mempercayakannya kepada PureHeart yang jelas penggunaan sistem blockchainnya yang dapat dipercayai, dan mudah digunakan dalam kegiatannya. Dengan penggunaan PureHeart dalam membantu anak-anak Indonesia, Lani dapat mengetahui bagaimana alokasi dana nya yang sudah digunakan kepada anak-anak disana. Semakin banyaknya perusahaan yang bekerja sama dengan aplikasi PureHeart ini semakin banyak pula anak-anak Indonesia yang terbantu dalam menempuh ilmu pendidikan. Kunjungi website PureHeart untuk informasi selengkapnya www.pureheart.ledgernow.com