Posted on

Terimakasih Teknologi, Nelayan Kecil Sangat Diuntungkan

Nelayan adalah kelompok masyarakat yang mendiami dan menggantungkan hidupnya pada sumber daya kelautan dan perikanan. Mereka berprofesi sebagai penangkap dan pembudidaya ikan, sekaligus mengolahnya. Kehidupan dan pendapatan nelayan memang tidak pasti. Para nelayan yang menyambung hidupnya dengan nelayan hanya bisa berusaha dan bekerja keras. Nelayan di Indonesia sangat diperhatikan oleh pemerintah saat ini karena nasib para nelayan masih kekurangan padahal Indonesia memiliki hasil laut yang kaya yang jika dibandingkan dengan daratan, Indonesia memiliki 75% laut dan daratan hanya 25%. Tak jarang nelayan berjuang melawan ombak, angin dan cuaca ekstrim. Hasil yang didapatkannya tidak sebanding dengan upaya keras mereka.

Secara sosial ekonomi, kondisi nelayan Indonesia masih tergolong miskin. Pendapatan mereka bisa dihitung perbulan 1.8juta bahkan kurang. Pak Waluyo merupakan nelayan dari daerah Kalimantan. Ia bercerita jika kehidupan nelayan keras dan penghasilan tidak menentu. “Kalau lagi musim panen, ya banyak. Lagi paceklik, susah, banyak utang. Jadi harus pintar pintar menabung. Hasil yang didapatkan itu akan dipotong dulu untuk biaya bahan bakar dan logistik selama melaut, dikurangi bagian untuk pemilik kapal, dan persentase atau jatah nakhoda. Nah, sisanya dibagi untuk anak buah kapal (ABK) dengan porsi yang berbeda-beda sesuai tugasnya. Rata-rata dalam satu kapal terdapat sekitar 25-35 ABK.”

Hasil laut seperti ikan, kepiting, udang, teripang dan masih banyak lainnya selain untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, juga untuk dijual ke luar negeri. Tentunya hal ini akan membantu perekonomian Indonesia. Maka dari itu nelayan sangat berharga untuk negara kita. Biasanya pelosok Indonesia yang memiliki hasil laut yang memuaskan. Karena daerah yang terpencil, membuat kendala dalam proses pengiriman yang membutuhkan banyak waktu. Transportasi yang sulit menjadi salah satu hambatan dalam proses pengiriman ikan.

Kendala ini seharusnya bisa cepat diselesaikan dengan kemajuan teknologi yang pesat. Apalagi saat ini sudah ada aplikasi yang bisa membantu para nelayan yaitu aplikasi SSC. Penggunaan aplikasi yang mudah bagi nelayan mampu membantu kerja nelayan. Dengan menggunakan teknologi Blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi secara aman dan cepat dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan menjadi lebih mudah dan lebih produktif dalam mencari ikan. Dilengkapi dengan fasilitas Collecting Ship untuk menjemput hasil tangkapannya, nelayan tidak perlu capek-capek untuk menyetor hasil tangkapan. Ia pun bisa menjual ikannya secara langsung ke konsumen tanpa harus melalui pengepul lagi. Pak Waluyo juga dapat dengan mudah melihat data-data untuk menunjang kinerjanya. Pak Waluyo dan teman-teman para nelayan juga mendapatkan laporan laut, lokasi-lokasi yang terdapat banyak ikan dan ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut serta dimudahkan dalam mengurus perizinan kapal dengan adanya aplikasi ini. Setelah ia selesai melaut, hasil tangkapannya juga dapat terdata secara rinci sehingga dapat diketahui berapa keuntungan yang akan didapat olehnya dari hasil tangkapannya tersebut. Seiring dengan hasil tangkapan Pak Waluyo yang semakin banyak, penghasilannya pun juga bertambah dan tentunya ini berkat teknologi ini para nelayan bisa menghasilkan lebih banyak ikan kedepannya. Bukan hanya para nelayan yang sangat terbantu dan senang karena aplikasi SSC ini, keluarga para nelayan juga senang karena uang yang didapat bertambah serta waktu berkumpul bersama keluarga juga turut bertambah.

Aplikasi SSC ini sangat membantu pekerjaan sebagai nelayan, terutama dalam masalah logistik. Apalagi di daerah Kalimantan tempat Pak Waluyo mencari ikan yang sulit terjangkau. Jarak tempuh yang jauh dan transportasi yang tidak mencukupi menjadi kendala. Aplikasi ini bisa membantu pengiriman dan melacak keberadaan pengiriman ikan secara nyata dan tepat. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman dapat terlacak secara tepat dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa klik link berikut: www.ssc.co.id 

 

Posted on

Sekarang, Teman Nelayan Adalah Teknologi

Indonesia memiliki laut yang sangat luas. Sebagai salah satu negara dengan lautan yang luas, perikanan dan kelautan menjadi salah satu perekonomian utama yang menunjang ekonomi Indonesia. Pak Dedy, berprofesi sebagai nelayan ikan tongkol di pulau Natuna. Hidup di pesisir pantai dan bekerja sebagai nelayan merupakan profesi turun temurun dari keluarga. Penghasilan yang tidak menetap, membuat Pak Dedy harus bekerja secara ekstra. Ikan tongkol memang memiliki pasar yang jelas. Apalagi ketika memasuki musim hujan, rata-rata ikan hasil tangkapan Pak Dedy akan meningkat. Namun, jika memasuki musim panas atau kemarau, biasanya ikan tongkol sulit didapat. Pak Dedy akan beralih menangkap ikan kembung untuk menyambung perekonomian keluarganya.

Setiap harinya, pada pagi hari Pak Dedy dan teman-temannya mulai mencari ikan dilaut. Biasanya mereka berangkat pada jam 08.00 dan pulang pada jam 17:00 atau jam 20:00 tergantung dari hasil tangkapannya, jika dirasa sudah cukup banyak maka mereka semua akan pulang lebih awal. Tidak banyak waktu yang dihabiskan untuk berkumpul atau sekedar makan malam bersama keluarga. Kesedihan dirasakan oleh Pak Dedy dan teman-teman nelayan lainnya karena tidak bisa mengikuti tumbuh kembang sang anak. 

Pak Dedy dan teman-teman biasa menangkap ikan tongkol dengan menggunakan jaring. Sebelum berangkat ke laut lepas, Pak Dedy dan teman-teman menyiapkan segala keperluan. Pak Dedy berkata “Kehidupan nelayan memang keras, mencari ikan dilaut seharian tak selalu membuahkan hasil. Pernah kami seharian tidak mendapatkan ikan satupun. Tak ada niatan untuk berganti profesi, karna nelayan merupakan profesi turun temurun dan kami semua sudah mengetahui ilmu nya.”

Jika gelombang tinggi datang, peruntungan memanen ikan tongkol berpeluang besar. Walaupun tidak menutup kemungkinan jika melaut pada gelombang tinggi akan beresiko besar perahu atau kapal yang mereka tumpangi hancur atau jatuh. 

Bu Purwa pernah bercerita, saat itu gelombang sedang tinggi-tingginya. Sudah hampir larut malam, Pak Dedy belum pulang juga. Khawatir dan cemas dirasakan. Tidak ada jaminan kesehatan bagi para nelayan. Beruntungnya tak selang beberapa saat Pak Dedy pulang kerumah dalam keadaan lelah. Karna merasa sedih dan kasihan dengan perjuangan Pak Dedy sebagai kepala rumah tangga demi kondisi perekonomian meningkat, Bu Purwa mencari tau bantuan-bantuan yang sekiranya bisa meringankan keluarganya. Bu Purwa mendapatkan informasi dari paguyuban keluarga nelayan tentang aplikasi nelayan Ledgernow.  Dengan menggunakan teknologi blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan seperti Pak Dedy menjadi lebih mudah dan cepat. 

Selain itu dengan menggunakan sistem SSC semua bisa terintegrasi dengan baik.  Pak Dedy juga bisa melihat laporan laut yang akan ditujunya serta titik-titik dimana lokasi yang terdapat banyak ikan. Ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut seperti mendata awak kapal, persediaan logistik di kapal dan bahkan bahan bakar yang akan dipergunakan. Dengan menggunakan kolaborasi rantai pasokan di system SSC semua pihak bisa mendapatkan informasi yang sama secara real time. Sistem ini juga mempunyai berbagai macam keunggulan seperti dapat melacak keberadaan ikan yang sedang dikirimkan oleh pendistribusi jadi baik nelayan ataupun konsumen yang sudah menanti kedatangan ikan tersebut dapat mengetahui dimana keberadaan ikan yang sedang dikirim secara real time itu. Dengan begini nelayan dapat berkembang lebih maju dan juga makin sejahtera. 

Pak Dedy juga bisa mengetahui jenis-jenis ikan yang ia tangkap karena sudah memiliki data tentang potensi jenis-jenis ikan yang ada di lautan. Dengan sistem blockchain SSC, Pak Dedy dan kawan-kawan sagat terbantu. Bukan hanya para nelayan yang senang, keluarga nelayan juga merasakan kemudahannya. Semakin banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman ikan dapat terlacak secara real time dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat.

Sekarang keluarga nelayan sudah bersahabat dengan kemajuan teknologi, karena kemudahan tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga nelayan. Info selengkapnya tentang supply sistem blockchain SSC klik https://ssc.co.id

Posted on

Nelayan Teripang

Adit, Gilang dan Sarah yang sedang berlibur di Maluku, mereka dibuat terkagum dengan keindahan pantai-pantai dan wisata alam di Maluku yang masih sangat indah dan alami. 

Liburannya mereka kali ini ditemani oleh tante Sri, tantenya Sarah yang sudah tinggal di Maluku sejak lama mengikuti suaminya dinas. Liburan mereka tidak merasa risih meskipun ditemani oleh tante nya Sarah, karena tante Sri yang masih berjiwa muda dan sangat asik untuk diajak berbicara dan jalan-jalan. 

Tante Sri bahkan banyak mengajak mereka ke lokasi-lokasi yang terpencil yang memang jarang dikunjungi wisatawan luar. Selain lokasi wisata mereka juga diajak mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah dan wisata kuliner Maluku. Banyak hal yang mereka pelajari dari perjalanan mereka kali ini ke Maluku. Salah satunya adalah hewan laut yang memiliki banyak manfaat bernama Teripang. Jarang sekali mereka mendengar jenis hewan laut satu ini apalagi melihatnya secara langsung. Memang terlihat menjijikan namun rasanya cukup nikmat dan yang lebih utama adalah kandungan gizi Teripang yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. 

Tante Sri adalah salah satu konsumen setia Teripang, ia selalu memesan Teripang langsung ke nelayan. Kebetulan sekali Adit, Gilang dan Sarah juga diajak ikut mengunjungi nelayan Teripang. Disana mereka bertemu dengan beberapa nelayan Teripang, sambil menunggu tante Sri membeli ikan dan Teripang, Adit, Gilang dan Sarah banyak berbicara dengan para nelayan disana. Adit yang penasaran dengan alasan harga Teripang yang mahal menanyakan kepada salah satu nelayan disana, ternyata harga Teripang yang mahal dikarenakan jumlah nelayan Teripang yang sangat sedikit, karena jumlah pembeli yang sedikit banyak nelayan yang menyerah untuk mencari Teripang, karena rintangan dalam menangkap Teripang cukup sulit, mereka harus menyelam ke dasar laut untuk mencari teripang-teripang tersebut. 

Ternyata yang banyak membeli teripang-teripang mereka adalah orang-orang kaya yang memang paham betul dengan khasiat teripang ini bagi kesehatan mereka, dan juga beberapa pesanan dari luar negeri. 

Namun kendala mereka adalah masih sulitnya terhubung dengan para pembeli, dimana para nelayan-nelayan masih belum paham betul dengan penggunaan teknologi dalam memasarkan hasil tangkapan mereka, salah satunya teripang. Pak Zaki, adalah salah satu nelayan Teripang, ia sangat berharap banyak masyarakat dapat mengenal jenis hewan laut Teripang ini atau bantuan pemerintah dalam memberikan perhatian bagi nelayan-nelayan teripang ini untuk dapat berkembang. Sangat disayangkan Indonesia adalah salah satu wilayah yang penghasil teripang. Namun tidak banyak masyarakat yang tertarik dengan hewan laut satu ini, karena kurangnya pengetahuan. 

Gilang menyarankan kepada nelayan disana untuk ikut bekerjasama menggunakan teknologi LedgerNow yang dapat membantu nelayan lebih mudah dipertemukan dengan konsumen atau supplier yang akan memudahkan mereka untuk mengirimkan hasil tangkapan mereka. LedgerNow yang menggunakan sistem berbasis blockchain yang memudahkan nelayan dalam mengirimkan hasil tangkapan teripang mereka menggunakan sistem aplikasi yang secara otomatis mencatat segala data yang tersimpan dengan aman dan pelacakan pengiriman yang secara transaparan dapat di lacak secara real-time. Klik link berikut untuk informasi selengkapnya www.ssc.co.id 

Gilang yang juga melihat kehidupan nelayan yang masih jauh dari kesejahteraan karena sulitnya mengembangkan hasil tangkapan mereka untuk dijual ke kota-kota lainnya. Pak Zaki sebagai nelayan Teripang sangat berharap teknologi LedgerNow ini dapat membantu penjualan teripangnya menjadi lebih mudah, dan banyaknya nelayan yang ikut tertarik untuk mengkonsumsi teripang.  Dengan meningkatnya pemesan teripang ini akan dapat menimbulkan minat nelayan untuk mencari teripang menjadi lebih besar. Teripang ini adalah hewan laut yang sangat bergizi dibanding hewan laut lainnya, sangat disayangkan masyarakat Indonesia masih kurang paham dengan khasiat Teripang. LedgerNow juga membantu konsumen dapat memilih kualitas Teripang dengan harga yang sesuai, FLAX salah satu platform blockchain yang dapat membantu memudahkan memilih jenis Teripang dan menentukan harga dengan adil. Klik link berikut untuk informasi penggunaan FLAX secara lebih lanjut www.ledgernow.com 

Posted on

Kenikmatan Teripang Maluku

Memasuki musim libur Adit, Gilang, dan Sarah menghabiskan waktu liburan mereka untuk mengunjungi wisata di Pulau Ambon. Menurut mereka Pulau Ambon ini jarang dijadikan pilihan wisata bagi masyarakat, dan mereka ingin mengunjunginya untuk merasakan liburan yang lebih menantang. 

Di Pulau Ambon, Adit, Gilang dan Sarah tinggal rumah tante Sarah yang sudah lama merantau hidup di Ambon mengikuti suaminya yang dinas. Dengan menggunakan akomodasi dari tantenya, budget liburan mereka menjadi lebih hemat. Tante Sri memang cukup senang untuk bermain mengunjungi wisata-wisata di Maluku ini, sehingga liburan mereka menjadi lebih mudah dengan mengikuti rekomendasi-rekomendasi lokasi wisata dari tante Sri.

Tante Sri banyak merekomendasikan pantai-pantai yang masih sangat indah untuk di kunjungi, dan juga sangat estetik untuk berfoto-foto ria. Bahkan kita harus sampai membuat list perjalanan yang panjang untuk mengunjungi semua rekomendasi wisatanya. 

Selain lokasi wisata, hal yang sangat dinanti-nantikan adalah mencoba masakan kuliner timun laut yang jarang dikenali oleh masyarakat kota. Timun laut atau nama lain Teripang ini adalah hewan laut yang terlihat seperti ulat besar namun ternyata sangat baik untuk kesehatan. Tante Sari mengatakan anak kota harus mencicipi makanan ini untuk mencegah penyakit-penyakit dari makanan junk food yang sering dikonsumsi. 

Pertama kalinya mereka melihat bentuk Teripang, mereka ketakutan dan jijik dengan hewan satu ini. Bentuknya memang sangat tidak menyenangkan, namun siapa sangka jika sudah diolah dengan baik akan menciptakan cita rasa luar biasa. Tante Sri memang sering memesan Teripang untuk ia dan keluarganya konsumsi sehari-hari, dengan begitu mereka pun ikut mencicipi hewan laut satu ini. 

Tante Sri merupakan ibu rumah tangga, sehingga ia rajin membuat resep-resep masakan baru yang nikmat. Kali ini ia menyajikan Teripang tumis, dan Teripang sayur lemak, sebenarnya banyak masakan lainnya yang ia sajikan, namun menu utama yang disajikan adalah makanan olahan Teripang. Tante Sri sangat semangat menunggu respon Adit, Gilang dan Sarah untuk mereka mencoba Teripang pertama kalinya. 

Sarah awalnya ragu-ragu untuk mencicipinya, ia masih terbayang-bayang bentuk Teripang sebelum dimasak. Adit yang merasa segan dengan semangat tante Sri yang sudah repot-repot menyuguhkan makanan langsung mencoba mencicipi Teripang tumis dengan sesendok nasi. Respon Adit ternyata tidak diduga oleh kedua temannya, ia langsung mengambil banyak Teripang kedalam piringnya, ia menyarankan temannya untuk mencicipinya tanpa membayangkan bentuknya. Adit mengatakan Teripang tidak memiliki rasa khas yang menjijikan, teksturnya yang seperti jamur yang kenyal dan nikmat ditambah dengan bumbu tumisan masakan tante Sri. Gilang dan Sarah memberanikan diri ikut mencicipi Teripang tersebut, dan memang benar yang Adit katakan, Teripang nya tidak memiliki tekstur menjijikan, bahkan sangat nikmat dimakan dengan nasi panas dan bumbu masakan tante Sri. 

Melihat respon mereka tante Sri bangga dengan hasil olahan makanannya tidak mengecewakan, ia bahkan menyuruh mereka menambah nasi sebanyak mungkin. 

Tante Sri mengatakan kepada mereka jika Teripang ini cukup mahal harganya, meskipun bentuknya yang menjijikan ia memiliki harga yang fantastis, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah untuk perkilonya. Adit, Gilang dan Sarah bersama kaget dengan harga yang disebutkan tante Sri, untuk jenis hewan seperti ini ternyata memiliki harga yang cukup mahal dan tante Sri masih saja ingin membelinya. 

Ternyata alasan tante Sri yang ingin membeli hewan laut satu ini adalah karena khasiat yang dikandung Teripang ini. Teripang yang memiliki berbagai kandungan gizi ini bahkan dapat mencegah kanker dan membuat kulit menjadi awet muda. Tante Sri memang sudah cukup lama mengkonsumsi Teripang ini, wajar saja keluarganya jarang sekali terkena penyakit serius, dan kulit tante Sri yang berseri meskipun ia tinggal di daerah pantai. Sarah juga mencari kandungan gizi Teripang melalui google, dan memang Teripang mengandung berbagai macam gizi yang jarang dimiliki hewan laut lainnya. 

Tante Sri sangat berharap masyarakat kota juga harus mencicipi Teripang ini, melihat banyaknya anak muda yang mudah terserang penyakit. Gilang sangat ini membantu penyebaran Teripang ini ke kota, kebetulan ayahnya yang bekerja dibidang teknologi supply chain berbasis blockchain sehingga akan lebih mudah bagi nelayan terkoneksi dengan konsumen di kota. 

Ledgernow yang berbasis teknologi blockchain memberikan fasilitas kepada nelayan teripang dalam mengolah teripang menggunakan teknologi modern yang memudahkan nelayan dalam mengolah teripang menjadi lebih higienis dan mudah. Teripang yang diolah dengan baik akan menjaga kualitas kandungan gizi teripang yang akan sangat baik untuk dikonsumsi. Teripang dengan kualitas yang baik ini yang nantinya akan dijual kepada konsumen dengan bantuan teknologi blockchain yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk memesan teripang-teripang berkualitas ini kepada nelayan berkualitas melalui Ledgernow. Ledgernow membantu menjaga kualitas teripang dengan baik untuk dapat diterima konsumen secara segar. Pengiriman barang menggunakan sistem teknologi blockchain yang mana datanya akan tersimpan secara otomatis dan dapat terpantau secara realtime dengan keamanan data yang terjaga. Ledgernow mendukung kesejahteraan nelayang teripang dalam membangun ekonomi nelayan-nelayan Indonesia dan perkembangan ekonomi nelayan. Klik link berikut untuk informasi lebih lengkapnya www.ledgernow.com 

Posted on

The Healthy Underwater Animals

There are still many who are unfamiliar with one of these marine animals, sea cucumbers. As Sarah and Nadin experienced during a visit to Julian’s restaurant, it was the first time they tasted this sea animal. Sea cucumbers are one of the marine animals that live in the bottom of the sea, sea cucumbers are rare in the fish market. Many people believe that sea cucumbers are disgusting animals because of their large caterpillar shape. But who would have thought Sea cucumbers are one of the sea animals that have many health benefits. With the right processed Sea cucumbers will be an excellent source of nutrition for human health. Sea cucumbers have low calorie levels so it is very good for consumption for those on a diet. Besides low calorie Sea cucumbers also contain various vitamins such as vitamins A, B2, B3, and high in protein content and antioxidant levels compared to other species which would be very good for daily consumption. By consuming sea cucumbers everyday will make the stomach become full faster because of the high protein content of these sea cucumbers. Sea cucumber protein content is also good for lowering low blood pressure and strengthening bones. Sea cucumbers are also often used as Chinese medicine, because of the nutritional properties they contain. 

Sea cucumbers contain phenols and antioxidant flavonoids which are efficacious for reducing inflammation or inflammation of the body, the nutritional content of sea cucumbers can also be useful as antitumor and antifungal. Sea cucumber content is not playing games, by consuming sea cucumbers can provide many abundant properties for health. 

To consume sea cucumbers themselves are still a little difficult to obtain because of the lack of public interest and lack of knowledge about the efficacy of sea cucumbers. Sea cucumbers are usually consumed raw or dried and can also be mixed with other types of food to create diverse tastes. In Indonesia, each sea cucumber is very rare, it is very difficult to get this type of marine animal because there is still little interest in sea cucumber cultivation in Indonesia. Sea cucumber populations are found in the Pacific Ocean. Sea cucumbers themselves are often consumed by people in Asia and the Middle East. 

With the help of the interest of sea cucumber cultivation, fisherman will be able to improve the welfare of the seafront community. Sea cucumbers which are rich in nutritional content and abundant properties for health will certainly be in great demand for the city community. Seeing now the difficulty for the city community to consume foods with high protein content due to the difficulty of supply of fresh fish. LedgerNow is here to help Sea Cucumber farmers connect with consumers more easily. Consumers can easily understand the purchase of sea cucumbers at real time prices without the hassle of visiting Teripang sales locations (which are still difficult to reach). LedgerNow with a blockchain-based system makes it easy for suppliers to order sea cucumbers directly to fishermen with prices that are tailored to best quality, and a real-time ordering process. Click the link for further approval https://www.ssc.co.id/

Posted on

Anak Nelayan “Aku rindu ayah dan ibuku”

Fadhil namaku, aku tinggal di kampung baru kuala enok Tungkal. Ayahku adalah nelayan bubu yang tinggal berhari-hari di lautan untuk cari ikan. Dirumah ibuku biasa mengolah hasil tangkapan ayahku untuk dikeringkan ataupun dibersihkan. Setiap hari ayah dan ibuku sibuk mengurusi ikan, ikan dan ikan. Ayahku pergi melaut hingga satu minggu dan biasanya setelah itu ayah akan beristirahat satu hari di rumah sebelum akhirnya pergi melaut lagi. Saat pulang dari melaut ayah selalu terlihat capek hingga tidak ada waktuku untuk ingin bercerita dengannya soal kegiatan ku di sekolah dan bermain bersama teman-teman. Sama seperti ibuku yang setiap harinya sibuk menjemur ikan, membersihkan ikan, dan mengantarkannya ke pasar ataupun warung-warung. Ibuku akan tiba di rumah selepas matahari terbenam. Saat tiba dirumahpun ibu selalu terlihat capek dan biasanya langsung tertidur. 

Pagi itu di hari minggu, ada kegiatan dari sekolahku di taman kota. Setiap anak-anak diharapkan datang untuk mengikuti kegiatan olahraga pagi yang diadakan bapak bupati Tungkal, dikarenakan taman kota berada cukup jauh maka setiap orang tua diwajibkan ikut mendampingi anak-anaknya. Teman-temanku sudah memastikan akan datang bersama ibu ataupun ayahnya. Aku ingin sekali datang, tapi aku yakin ibu dan ayah pasti sibuk mengurusi ikan. Orang tua teman-temanku rata-rata bekerja sebagai buruh di pabrik sawit yang setiap minggu pasti libur, bukan nelayan seperti ayah dan ibuku yang pekerjaannya tanpa mengenal libur. Pernah aku tanyakan pada ibuku “ibu, kenapa aku tidak pernah melihat ayah dan ibu libur bekerja seperti orang tua dari teman-temanku, setiap minggu mereka bisa jalan-jalan ke taman dan bermain ke pasar rakyat”. Lalu ibuku hanya menjawab “nak, kalo ayah dan ibu tidak bekerja seperti ini. Kamu gak akan bisa bersekolah, gak akan bisa makan, gak akan kakak-kakakmu bisa bersekolah di kota sana”. Alhasil, aku hanya bisa berupaya mengerti dengan kondisi keluargaku. 

Kakak-kakakku memang bersekolah di kota. Kakakku yang pertama saat ini bersekolah SMP kelas 3 dan kakak-ku yang kedua kelas 1. Sejak saat kakak-kakakku satu persatu pergi ke kota membuat aku begitu kesepian. Biasanya di rumah kami sering main bersama saat ibu sibuk mengeringkan ikan dan ayah pergi melaut. Namun kini aku sendiri. Aku ingin bisa ngobrol dan bercanda bersama ayah dan ibuku. Aku ingin jalan-jalan ke taman setiap minggu bersama ayah dan ibuku. Aku rindu mereka saat mereka masih menggendong aku kemanapun saat aku masih kecil. 

Anak-anak nelayan memang kekurangan pengasuhan dan perhatian karena tekanan ekonomi yang mereka hadapi membuat mereka harus melaut tanpa ingat waktu dan mengabaikan anak-anaknya, itupun masih hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan persiapan untuk bertahan di musim penceklik. Aplikasi nelayan dari LedgerNow berupaya menghadirkan solusi agar para nelayan dapat bekerja dengan mengingat waktu dan membagikan waktunya untuk dapat berkumpul dengan keluarga. Aplikasi nelayan akan mengoptimalkan produktivitas nelayan saat melaut dengan hasil yang lebih besar. Sehingga setiap minggu mereka bisa pulang ke daratan dan berkumpul bersama keluarganya. 

Aku senang bisa lihat ayah pulang dengan senyuman, bukan dengan muka capek penuh beban seperti biasanya karena ketidakpastian akan cuaca esok hari yang menentukan ia bisa melaut atau tidak. Sedangkan jika tidak melaut uang yang di dapat belum cukup untuk bertahan lebih dari 4 hari. Begitu pula dengan ibu, biasanya setelah ibu mengeringkan ikan ibu langsung mengantarkan ikannya ke pasar, ke pengepul, atau ke kota jika ikannya masih tersisa. Sampai ibu tidak punya waktu lagi di rumah dan selalu pulang dengan keadaan capek. Sekarang ibu merasa begitu terbantu dengan menggunakan SSC ibu tidak perlu capek-capek mengantarkannya lagi ke pasar, dll, karena ibu sudah bisa mengontrolnya sendiri dari rumah dan ikan-ikan yang mau dikirim sudah di jemput dari rumah oleh petugas. Jadi aku bisa ketemu ibu setiap hari tanpa melihat muka capek ibu yang harus mondar-mandir hingga malam hari. Untuk tau lebih lanjut mengenai SSC silahkan kunjungi link berikut https://www.ssc.co.id/

Posted on

Kemajuan Teknologi Yang Sejahterakan Nelayan

Kehidupan seorang nelayan di negara Indonesia ini jika dilihat masih sangat jauh dari kondisi yang sejahtera. Tidak banyak dari nelayan yang mampu bekerja secara mandiri dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari dan mereka masih membutuhkan banyak pihak untuk turut serta mensejahterakan hidupnya. Hal-hal ini ditandai dengan masih banyaknya monopoli yang terjadi di dalam transaksi yang berhubungan dengan para nelayan dan pasar, dalam sistem transaksi ini monopoli pasar nelayan sebagian besar masih dikuasai oleh para tengkulak. Karena sejatinya beberapa nelayan yang ada hidup dari keluarga yang miskin maupun sederhana, maka mereka pun tidak mempunyai modal yang cukup untuk bisa memulai pekerjaannya untuk melaut. Biasanya para nelayan ini meminjam modal untuk melaut kepada para tengkulak, tetapi pada akhirnya setelah berjalannya pekerjaan mereka tengkulak ini mulai memberikan banyak aturan bagi para nelayan untuk bisa mengembalikan modal yang mereka pinjam. Tengkulak biasanya memberikan pinjaman yang manis di awal, tetapi harus dikembalikan dengan bunga yang lumayan besar atau setidaknya jika tidak bisa maka hasil dari tangkapan para nelayan inilah yang tengkulak beli dengan harga yang murah supaya mereka bisa menjualnya kembali ke konsumen di pasaran dengan harga yang tinggi. Hal ini juga menjadi pemicu dalam kesejahteraan nelayan yang tidak kunjung membaik meski mereka sudah bekerja dengan susah payah dalam mencari ikan. Dibutuhkan adanya kemandirian serta edukasi yang baik dari para nelayan ini agar bisa mencapai titik kesejahteraan untuk mereka.

Seperti kisah Pak Mirza yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan. Ia sendiri bersama dengan rekan-rekannya setiap hari melakukan aktivitas memancing ikan dengan menggunakan kapal yang didapatkannya dengan meminjam modal dari tengkulak. Di mulai dari pagi hari hingga malam menjelang mereka bekerja dengan giat demi mendapat hasil yang maksimal. Namun karena mereka meminjam kapal dari tengkulak tentunya ada harga yang harus dibayar oleh mereka, dari setiap hasil tangkapan mereka harus disetor langsung kepada tengkulak dan hasilnya pun walau melimpah tapi harus dibayar murah oleh tengkulak ini karena sebagai ganti penyewaan kapal oleh nelayan. Dari upah hasil tangkapan ikan yang dihasilkan oleh Pak Mirza ini hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari itu pun juga sangat pas-pasan, belum lagi ada keperluan-keperluan lain yang mendesak di keluarganya sehingga dengan upah yang pas-pasan tersebut sangat membebani keluarga Pak Mirza. 

Kehidupan Pak Mirza ini pun berjalan terus sampai ketika ia dikenalkan kepada sebuah teknologi bernama Blockchain. Pada awalnya ia pun belum paham betul cara kerja sistem ini, namun setelah mendapat edukasi yang cukup baru lah ia dapat menerapkannya dalam pekerjaannya. Dengan teknologi yang memungkinkan adanya integrasi data ke dalam satu sistem, maka tentunya itu dapat mengefisensikan kinerja Pak Mirza sebagai nelayan. Kedepannya dengan teknologi ini ia dapat dengan mudah melihat laporan laut yang akan ditujunya serta titik-titik dimana lokasi yang terdapat banyak ikan. Ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut seperti mendata awak kapal, persediaan logistik di kapal dan bahkan bahan bakar yang akan dipergunakan. Belum sampai situ saja, untuk durasi melaut serta mengurus perizinan kapal pun bisa dimudahkan dengan adanya teknologi ini. Setelah ia melaut pun hasil tangkapannya juga dapat terdata secara rinci dimulai dari jenis-jenis ikan yang ia tangkap, kualitas ikannya dan juga kuantitas dari ikan tersebut per jenisnya sehingga dapat diketahui berapa keuntungan yang akan di dapat olehnya dari hasil tangkapannya tersebut. Hasil tangkapannya juga dapat langsung dikumpulkan dengan Collecting Ship yang dimana ia tidak harus lagi capek-capek kembali ke pantai untuk menyetor ikannya dan ikannya pun bisa langsung dijual kepada konsumen dengan harga yang sesuai tanpa harus melalui tengkulak yang tentu akan merugikan dirinya serta rekan-rekannya sesama nelayan. Para nelayan ini akan di fasilitasi dengan baik dan tentunya keuntungan yang mereka dapat juga akan menjadi berkali-kali lipat. Berkat kemajuan teknologi ini nantinya akan membuat para nelayan seperti Pak Mirza menjadi lebih sejahtera kedepannya.

Dengan adanya teknologi seperti ini, Pak Mirza bisa dengan mudah mengetahui jenis-jenis ikan yang ia tangkap. Saat ini Pak Mirza juga bisa mencari jenis ikan lain karena sudah memiliki data tentang potensi jenis-jenis ikan yang ada di lautan. Karena hal tersebut ia juga bisa semakin produktif dalam mencari ikan dan ia juga bisa tahu akan permintaan pasar untuk jenis-jenis ikan yang laku di pasaran serta cukup menjanjikan. Jenis-jenis ikan yang sering menjadi permintaan adalah jenis ikan tuna, salmon, barakuda dan juga sarden. Pak Mirza bisa setiap harinya untuk mencari ikan yang berbeda jenis dan sesuai permintaan pasar melalui data yang ada. Dengan kemudahan yang diberikan, ia beserta rekan-rekannya berinisiatif untuk mendistribusikan hasil tangkapannya langsung ke usaha-usaha makanan berbahan ikan atau ke pasar tradisional sehingga mereka tidak perlu lagi melewati tengkulak. Ia beserta rekan-rekannya dapat secara langsung memonitor alur pendistribusian ikan-ikannya dari saat mereka tangkap hingga sampai ke pasaran seperti usaha-usaha makanan berbahan ikan dan pasar-pasar ikan karena menggunakan aplikasi SSC. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman barang dapat terlacak secara real time dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa cek www.ssc.co.id untuk informasi selengkapnya.

Posted on

Nelayan Sebagai Pahlawan Keluarga

Halo namaku Aryo, aku tinggal di sebuah desa di daerah pesisir pantai. Aku mempunyai kedua orang tua yang bernama Pak Ari dan Bu Sarah. Ayahku adalah seorang nelayan yang pekerjaan sehari-harinya adalah berjuang di lautan untuk mencari ikan. Sedangkan ibuku merupakan ibu rumah tangga biasa yang mempunyai usaha makanan yang berupa olahan ikan, biasanya di rumah ketika ayahku pulang melaut dan membawa ikan sebagian hasilnya akan diberikan ke ibuku untuk diolah. Biasanya ibuku membuat ikan asap maupun dijadikan produk olahan sambal ikan. Memang, hidupku yang sedari kecil dihabiskan di pesisir pantai sebagai masyarakat nelayan membuat ikan sudah menjadi hal yang akrab di telingaku. Ayahku sendiri bekerja untuk melaut hampir setiap hari dan biasanya setelah aktivitas tersebut akan satu hari dimana ia akan beristirahat di rumah sebelum akhirnya pergi melaut lagi. Ibuku pun ketika ayah sedang dirumah akan memasak makanan kegemaran kami semua sehingga saat-saat seperti itu lah momen bersama keluarga bisa tercipta.

Sebenarnya penghasilan ayahku yang seorang nelayan ini sangatlah sedikit dan hanya cukup untuk kebutuhan kami sehari-hari saja. Aku pun memaklumi itu sehingga setiap aku sekolah aku pun selalu membawa bekal dan tidak meminta uang jajan kepada ayahku. Hal itu bisa terjadi karena praktek tengkulak yang menguasai sistem jual beli ikan di pasar, yang dimana ikan-ikan dari nelayan seperti ayahku dihargai sangat murah sekali dan tidak sesuai dengan harga ikan di pasaran yang kemudian akan mereka jual ke konsumen. Ayahku bersama rekan-rekannya sesama nelayan tidak bisa berbuat apa-apa karena tengkulak ini lah yang memberikan modal kepada mereka untuk pergi melaut sehingga sebagai imbalannya hasil tangkapan mereka akan dihargai dengan sangat murah. Untuk menanggulanginya serta membantu memenuhi kebutuhan keluarga, ibuku pun akhirnya berpikiran untuk membuka usaha makanan olahan ikan ini untuk dijual. Hasil dari penjualannya pun sangat lumayan untuk mendongkrak perekonomian keluarga kami.

Seiring berjalannya waktu, aku dan keluargaku pun hidup dalam kondisi yang seperti ini. Sampai akhirnya para nelayan di desa kami diperkenalkan kepada sebuah aplikasi yang dapat merubah hidup mereka dari seseorang di kota. Aplikasi nelayan dari Ledgernow ini memiliki perhatian lebih terhadap kehidupan nelayan. Dengan menggunakan teknologi Blockchain yang membuat segala data menjadi terintegrasi dalam satu sistem akan membuat kinerja para nelayan sepert ayahku ini menjadi lebih mudah. Dengan di fasilitasi Collecting Ship di setiap pelabuhan untuk menjemput hasil tangkapannya di tengah laut, ayahku pun tidak perlu capek-capek untuk pulang pergi untuk menyetor hasil tangkapan. Ayahku pun bisa menjual ikannya disana secara langsung dan tidak harus melalui para tengkulak lagi serta hasil tangkapannya pun bisa langsung dijual ke konsumen. 

Berkat aplikasi ini juga ayahku dapat dengan mudah melihat laporan laut yang akan ditujunya serta titik-titik dimana lokasi yang terdapat banyak ikan. Ia juga dapat mengatur perencanaan dalam melaut seperti mendata awak kapal, persediaan logistik di kapal dan bahkan bahan bakar yang akan dipergunakan. Terlebih lagi, untuk mengurus perizinan kapal pun bisa dimudahkan dengan adanya aplikasi ini. Setelah ia selesai melaut, hasil tangkapannya juga dapat terdata secara rinci dimulai dari jenis-jenis ikan yang ia tangkap, kualitas ikannya dan juga kuantitas dari ikan tersebut per jenisnya sehingga dapat diketahui berapa keuntungan yang akan di dapat olehnya dari hasil tangkapannya tersebut. Seiring dengan hasil tangkapan ayahku yang semakin banyak, pesanan untuk makanan olahan ikan milik ibuku ini pun makin hari makin ramai pembeli dan tentunya ini merupakan awal yang baik bagi perekonomian keluarga kami. Kini para nelayan seperti ayahku tidak perlu khawatir lagi akan mendapatkan uang yang sedikit dari tengkulak karena hasil penjualan ikannya bisa langsung ia jual ke konsumen dengan harga yang sesuai. Aku pun kini saat bersekolah sudah bisa diberi uang jajan oleh ayahku, hal ini membuat ku senang karena dibalik kerja kerasnya ayahku bisa menjadi sosok seorang pahlawan di keluarganya.

Dengan adanya bantuan aplikasi seperti ini, ayahku pun bisa dengan mudah mengetahui jenis-jenis ikan yang ia tangkap karena sudah memiliki data tentang potensi jenis-jenis ikan yang ada di lautan. Karena hal tersebut ia juga bisa semakin produktif dalam mencari ikan dan ia juga bisa tahu akan permintaan pasar untuk jenis-jenis ikan yang laku di pasaran serta cukup menjanjikan. Jenis-jenis ikan yang adapun terkadang sebagian diberikan kepada ibuku untuk dijadikan makanan olahan. Seiring besarnya usaha ibuku, ia pun juga membutuhkan suplai ikan serta bahan baku lainnya dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Ibuku pun memiliki tantangan tersendiri, terlebih soal lokasi desaku yang berada di daerah terpencil sehingga ia memiliki sejumlah kendala seperti harga bahan pendukung yang fluktuatif serta terbatasnya ketersediaan bahan pendukung tersebut untuk di dapat, sehingga ibuku harus mengambil dari luar kota dengan harga yang kurang bersahabat. Namun akhirnya ibuku pun menggunakan aplikasi SSC, yang dimana ia dapat secara langsung memonitor alur pendistribusian bahan pendukung untuk usaha makanannya dari penjual sampai ke tangannya karena menggunakan aplikasi ini. Aplikasi ini mensupport sistem supply chain menggunakan teknologi Blockchain sehingga pengiriman barang dapat terlacak secara real time dan semua data yang disajikan secara rinci dan akurat. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa cek www.ssc.co.id untuk informasi selengkapnya.

Posted on

Solusi Pendistribusian yang Sulit

Umumnya orang yang tinggal di tengah daratan atau di gunung suka berlibur ke pesisir pantai dan bahkan ke lautan. Bagi nelayan yang tinggal di pinggiran pantai dan bahkan di tengah lautan, tentunya memiliki cerita kehidupan yang sangat berarti.

Nelayan di Indonesia sangat diperhatikan oleh pemerintah saat ini karena nasib para nelayan masih kekurangan padahal Indonesia memiliki hasil laut yang kaya. Nelayan berjuang melawan ombak, angin dan cuaca ekstrim. Hasil yang didapatkannya tidak sebanding dengan upaya keras mereka.

Hasil laut seperti ikan, kepiting, udang, teripang dan masih banyak lainnya selain untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, juga untuk dijual ke luar negeri. Tentunya hal ini akan membantu perekonomian Indonesia. Maka dari itu nelayan sangat berharga untuk negara kita.

Kalimantan adalah tempat hidup yang baik untuk seorang nelayan karena memiliki hasil laut yang memuaskan dan cuaca yang tidak terlalu berbahaya. Sayangnya mereka mengalami kendala transportasi karena jauhnya perjalanan yang harus ditempuh untuk ke kota.

Permintaan hasil laut tidak sebanding dengan jumlah hasil laut yang dijual ditambah dengan pengeluaran seperti bahan bakar dan perawatan alat. “Lebih besar pasak daripada tiang” adalah pepatah yang tepat untuk para nelayan yang berjuang untuk bertahan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Namun saat ini sudah ada beberapa solusi untuk menangani masalah tersebut seperti system Sustainable Supply Chain atau yang sering disebut SSC yang dapat mempermudah segala macam bentuk pekerjaan pendistribusian, dan semua dapat mengaksesnya pada waktu yang bersamaan baik itu produsen, distributor maupun konsumen. Hal yang dari dulu diimpikan dan diinginkan oleh beberapa pelaku industri  kini sudah mempunyai jawabannya. Untuk informasi lebih lengkap https://ssc.co.id/ 

Posted on

Wujudkan Nelayan Indonesia Yang Mandiri dan Sejahtera

Perikanan, salah satu sektor yang diandalkan untuk pembangunan nasional serta sumber mata pencaharian nelayan yang perlu dipertahankan kelanjutannya. Bukan sekedar tingkat penangkapan perikanan, namun juga aspek-aspek lain seperti ekosistem, komunitas nelayan, dan pengelolaan hasil tangkapnya. Penangkapan ikan juga harus mempertimbangkan kerusakan dan tidak mengganggu kelestarian sumber daya ikan. Secara teknis alat tangkap harus efektif untuk dioperasikan dan juga alat tangkap ikan harus yang terjangkau oleh masyarakat nelayan khususnya, baik itu secara harga maupun cara penggunaannya. Selain proses penangkapan ikan, proses pendistribusian juga harus diperhatikan, ikan yang disajikan ke konsumen apakah masih tampak segar atau tidak.

Seperti cerita Remon yang merupakan salah satu pengepul ikan yang membeli hasil tangkapan ikan dari para nelayan kecil dari pesisir daerah Belitung, dia mengatakan bahwa masih banyak nelayan yang hasil tangkapannya bagus namun ketika sampai ke konsumen yang berada di luar kota keadaan kualitasnya jadi menurun karena pendistribusian yang lama atau terhambat. Akibatnya banyak konsumen yang kecewa dan tidak ingin mengambil ikan dari tangkapan yang sama, hal inilah yang membuat banyak pendistribusi merugi dan harus mencari pasaran baru setiap mengalami kerugian.

Sebenarnya hal diatas dapat dicegah jika Remon melakukan kolaborasi rantai pasokan yang dapat memberikan manfaat dan keuntungan substansial kepada para mitranya. Baik itu dari segi produsen, distributor maupun konsumen. Semua dapat terintegrasi dengan baik di system SSC.  Dengan menggunakan kolaborasi rantai pasokan di system SSC semua pihak bisa dapat info yang sama secara real time, selain itu system ini juga mempunyai berbagai macam keunggulan seperti dapat melacak keberadaan ikan yang sedang dikirimkan oleh pendistribusi jadi baik nelayan ataupun konsumen yang sudah menanti kedatangan ikan tersebut dapat mengetahui dimana keberadaan ikan yang sedang dikirim secara real time itu. Dengan begini nelayan dapat berkembang lebih maju dan juga makin Sejahtera. Info selengkapnya tentang supply sistem blockchain SSC klik https://ssc.co.id